Strategi China Hambat Industri Kendaraan Listrik AS Menjelang Pelantikan Donald Trump

Selasa 07-01-2025,09:09 WIB
Reporter : said prakata
Editor : Hanida Syafrina

PALTV.CO.ID - Pelantikan Presiden terpilih Donald Trump pada 20 Januari 2025 mendatang menjadi momen penting dalam hubungan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Di tengah ketegangan tersebut, China dikabarkan tengah mempersiapkan langkah-langkah baru yang berpotensi menghambat perkembangan industri kendaraan listrik (EV) di AS.

Salah satu rencana yang menjadi sorotan adalah pembatasan ekspor teknologi penting, termasuk komponen utama dalam produksi baterai EV.

Mengutip laporan terbaru, China berencana memasukkan teknologi katoda baterai ke dalam daftar ekspor yang dikendalikan.

BACA JUGA:Baru Beli Laptop? Lakukan 10 Langkah Ini Biar Awet dan Optimal!

BACA JUGA:Mengupas Arti Kata Yapping yang Sering Muncul di TikTok

Selain itu, teknologi terkait lithium dan gallium, yang memiliki peran strategis dalam produksi baterai dan semikonduktor, juga menjadi target pembatasan.

Langkah ini menambah panjang daftar kontrol ekspor China terhadap material strategis yang sebelumnya telah mencakup bahan seperti gallium, germanium, dan antimoni.

Rencana ini dipandang sebagai kelanjutan dari perang dagang yang telah lama berlangsung antara kedua negara, yang memanas sejak masa jabatan pertama Trump.

China berusaha mengimbangi langkah AS yang sebelumnya menerapkan pembatasan ekspor semikonduktor melalui kebijakan pemerintahan Joe Biden.

BACA JUGA:Tesla Menghadapi Penurunan Penjualan Tahunan Pertama dalam Sejarah

BACA JUGA:Mengulas Toyota Raize 1.0 Turbo GR Sport CVT: Performa dan Fitur

Dalam konferensi pers terbaru, Kementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa langkah pengendalian ekspor yang dilakukan bersifat adil, wajar, dan tidak diskriminatif.


China dikabarkan tengah mempersiapkan langkah-langkah baru --ilustrasi pribadi

Langkah China ini diyakini akan semakin memperkuat dominasinya dalam rantai pasokan baterai global.

Kategori :