Evo HWA Ketangguhan Mesin V6 Twin-Turbo dalam Gaya Klasik Mercedes

Senin 23-12-2024,12:01 WIB
Reporter : Riko Saputra
Editor : Abidin Riwanto

PALTV.CO.ID- Mercedes 190E 2.5-16 Evo II mungkin bukan mobil dengan nama yang mudah diingat, kecepatan luar biasa, atau karier motorsport yang panjang.

Namun, dengan sayap besar dan ekstensi wheelarch yang mencolok, mobil ini tetap menjadi ikon otomotif.

Dibandingkan dengan BMW M3 yang mendominasi kejuaraan sejak 1987, perjalanan motorsport Mercedes 190E penuh liku.

Awalnya dirancang untuk reli, Mercedes bekerja sama dengan Cosworth untuk meningkatkan performa mesin 2.0 liter M102 menjadi 2.3-16v dengan 185 bhp.

BACA JUGA:Cara Memperbaiki Sepeda Motor yang Lampu Sennya Mati

BACA JUGA:Gagal Lolos Timnas Indonesia di ASEAN Cup 2024, Erick Thohir Pastikan Evaluasi Shin Tae-yong

Namun, debutnya pada 1983 terlambat karena Audi Quattro sudah mendominasi dunia reli. Alih-alih mencoba bersaing di reli, 190E 2.3-16v dipasarkan sebagai mobil jalan raya, mencetak rekor jarak di

Nardo dan bersinar di ajang Nurburgring Race of Champions 1984, di mana Ayrton Senna mengalahkan para pembalap F1 lainnya.

Setelah memenuhi homologasi Grup A dengan menjual lebih dari 5.000 unit, Mercedes memutuskan untuk membawa 190E ke arena balap.

Pada 1989, lahirlah Evo I dengan mesin 2.5 liter dan bodywork aerodinamis. Namun, mobil ini tetap kesulitan mengalahkan dominasi BMW di DTM.


Evo HWA Yang Memukau Mesin V6 Twin-Turbo Penghormatan Merc Tahun 90an --foto: dok. Instagram@ evo.health.kinerja

Evo II yang diperkenalkan pada 1990 membawa peningkatan lebih lanjut dengan mesin 2.5 liter

menghasilkan 232 bhp di jalan raya dan hingga 370 bhp untuk balapan, dilengkapi bodywork agresif yang meningkatkan aerodinamika.

Meskipun sempat kalah dari Audi, Evo II akhirnya membantu Mercedes memenangkan DTM pada 1992, menandai awal kejayaan mereka.

Setelah masa kejayaannya, Evo II menjadi terlupakan hingga kebangkitan minat terhadap mobil era 80-an dan 90-an.

Kategori :