Memutus tali silaturahmi tidak hanya berdampak buruk secara agama, tetapi juga sosial. Di antaranya, bisa menghilangkan keberkahan hidup. sebagaiman Rasulullah SAW bersabda bahwa menjaga silaturahmi dapat memperpanjang umur dan menambah rezeki. Sebaliknya, memutuskan hubungan dapat menghilangkan keberkahan tersebut.
Dan dampak burk lainya adalah bisa merusak hubungan sosial. Ketika hubungan antar kerabat atau teman terputus, hal ini dapat menimbulkan permusuhan, rasa dendam, dan perpecahan dalam masyarakat.
Lantas bagaimana memperbaiki hubungan silaturahmi yang terputus? Jika hubungan silaturahmi sudah terputus, Islam menekankan umatnya untuk memperbaikinya. Beberapa hal yang bisa dilakukan antaralain:
1. Meminta Maaf dan Memberi Maaf:
Langkah pertama yang penting adalah saling memaafkan atas kesalahan yang terjadi.
BACA JUGA:Kakanwil Kemenkumham Sumsel Dr Ilham Djaya Perkuat Silaturahmi dengan Menggelar Halal Bihalal
BACA JUGA:Pererat Silaturahmi Pemprov Sumsel Gelar Buka Bersama Forkopimda dan Awak Media
2. Mengambil Inisiatif untuk Memulai Kembali Hubunga:
Jangan menunggu pihak lain untuk memulainya. Rasulullah SAW menganjurkan agar seorang Muslim menjadi pihak yang pertama kali memperbaiki hubungan.
3. Menghindari Penyebab Konflik:
Berusahalah untuk menjaga komunikasi yang baik dan menghindari pembicaraan atau tindakan yang dapat menimbulkan konfik dan perpecahan.
Menjalin tali silaturahmi merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam dan memiliki banyak keutamaan. Sebaliknya, memutus tali silaturahmi merupakan dosa besar.
Oleh karena itu, sebagai Muslim, kita harus senantiasa menjaga tali silaturahmi dan hubungan baik dengan keluarga, kerabat, dan sesama manusia, serta berusaha memperbaiki hubungan yang telah terputus.