Pemulihan Sosial dan Ekonomi
Rezim Assad yang terkenal dengan represi brutalnya telah meninggalkan luka mendalam pada masyarakat Suriah. Ribuan tahanan politik dibebaskan dari penjara-penjara rezim, disambut dengan tangis haru oleh keluarga merek
Organisasi seperti White Helmets bahkan turut mencari tahanan yang masih terjebak di sel-sel tersembunyi.
BACA JUGA:Pentingnya Menjaga Lisan, Hindari Perkataan yang Dibenci Allah SWT
BACA JUGA:Bosan Data Berantakan? Begini Cara Jitu Mengelola File dan Penyimpanan
Namun, pemulihan tidaklah mudah. Di wilayah pesisir Latakia, yang menjadi pusat sekte Alawite dan tempat pangkalan angkatan laut Rusia, terjadi penjarahan.
Meski demikian, penduduk melaporkan bahwa situasi relatif terkendali tanpa adanya aksi balas dendam sektarian. Desa Qardaha, kampung halaman keluarga Assad, menjadi salah satu lokasi yang belum sepenuhnya dikuasai pemberontak.
Peran Israel dan Amerika Serikat
Di tengah situasi ini, Israel dan Amerika Serikat turut memainkan peran. Israel melancarkan serangan terhadap situs-situs yang terkait dengan Iran di Suriah, sembari mengamankan perbatasannya untuk mencegah dampak konflik meluas.
BACA JUGA:Satu Persatu Pemain Sriwijaya FC Tinggalkan Klub Menjelang Playoff Liga 2
BACA JUGA:Berakhirnya Rezim Bashar al-Assad! Suriah Bebas Dari Tangan Besi
Sementara itu, pasukan AS melanjutkan operasi melawan sel-sel ISIS untuk mencegah kelompok itu memanfaatkan kekosongan kekuasaan.
Dengan lengsernya Bashar al-Assad, Suriah kini menghadapi jalan panjang menuju rekonstruksi. Meskipun tantangan masih besar, kejatuhan rezim ini membawa secercah harapan bagi masa depan negara yang selama bertahun-tahun terperangkap dalam konflik yang menghancurkan.