Ia juga menyoroti pentingnya keberlanjutan dari rencana ini. Menurutnya, Aletra harus mampu membuktikan komitmen mereka dalam jangka panjang, baik dengan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) maupun dengan mendorong transfer teknologi ke Indonesia.
"Bagus kalau Aletra punya target TKDN 50 persen. Tapi jangan cuma berhenti di situ. Aletra harus memastikan bahwa kolaborasi dengan Livan Auto benar-benar membawa manfaat nyata untuk industri otomotif lokal, termasuk pengembangan tenaga kerja dan teknologi," tambah Wandi.
Wandi optimistis bahwa Aletra memiliki potensi untuk menjadi merek yang membanggakan, tetapi ia juga menekankan bahwa transparansi dan konsistensi dalam menjalankan rencana-rencana tersebut akan menjadi kunci keberhasilan.
Langkah strategis lain yang diambil Aletra adalah fokus pada fitur yang sesuai dengan kebutuhan pengguna di Indonesia. Misalnya, kendaraan yang dirancang dengan mempertimbangkan kondisi jalan, cuaca, dan gaya hidup konsumen lokal. Pendekatan ini menjadi nilai tambah yang dapat membedakan Aletra dari kompetitor lain di pasar kendaraan listrik.