Sementara itu, Calon Bupati OKU Paslon Nomor Urut 1, Yudi Purna Nugraha mengatakan adanya
ketidakadilan dari KPU OKU sehingga dirinya menilai pihaknya diberikan hak terbatas dalam debat publik kedua kali ini.
Paslon No Urut 1, Yudi Purna Nugraha-Foto/Luthfi-PALTV
“Hari ini KPU bertindak secara imprasial kami diberikan hak yang terbatas sementara ada pihak-pihak lain yang diberikan tempat duduk bahkan secara Istimewa didalam debat publik ini,” ujarnya.
Yudi menilai debat publik kedua menjadi contoh yang buruk bagi proses demokrasi lantaran adanya dugaan keberpihakan panitia
“Ini hak masyarakat untuk menyaksikan panggung demokrasi dipastikan tidak ada keberpihakan sedikitpun, dan ini menjadi preseden buruk bagi proses demokrasi ,” katanya
Namun dirinya dengan tegas mengatakan akan tetap maju serta mewujudkan perubahan untuk Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU)
“Tapi kami tidak akan mundur satu Langkah pun kami akan berjuang mewujudkan perubahan di Kabupaten OKU,” tegasnya.
Sedangkan menurut Ketua KPU OKU, Rahmad Hidayat mengatakan pihaknya sudah memberikan fasilitas untuk masing-masing pendukung paslon sebanyak 30 orang dan telah disetujui oleh masing-masing paslon.
Ketua KPU OKU - Rahmad Hidayat-Foto/Luthfi-PALTV
“Sudah kami buat perlakuan terhadap masing-masing Paslon itu sama, kehadiran masing-masing masa pendukung itu kami fasilitasi 30 orang itu semua sudah kami konsep dan sudah kami eksplore dan juga sudah sama-sama disepakati ya dengan masing-masing massa pendukung paslon,” ungkapnya.
Dijelaskan Rahmad, untuk para tamu undangan Istimewa ditempatkan di meja Round Table sedangkan masing-masing pendukung paslon di tempatkan di kursi teater.
“Selain itu yang diundang kan Forkopimda dan juga Komisioner KPU Kabupaten yang lain yang hadir, jadi ada sekitar 12 meja Round Table nah untuk tamu-tamu undangan Istimewa kami dudukan di meja
Round Table sedangkan untuk 30 orang masing-masing pendukung paslon tadi penempatannya di kursi teater,” paparnya.
Rahmad menjelaskan penyebab terjadinya kericuhan lantaran Paslon nomor urut 1 menilai adanya jumlah pendukung yang tidak sesuai.