Laporan Komite PBB: Metode Perang Israel di Gaza Cerminkan Tindakan Genosida

Sabtu 16-11-2024,08:43 WIB
Reporter : johanes
Editor : Hanida Syafrina

Penggunaan AI dalam operasi militer ini, yang disebut-sebut minim pengawasan manusia, dianggap meningkatkan risiko serangan terhadap sasaran yang tidak relevan dengan kepentingan militer.

Akibatnya, jumlah korban sipil dari kalangan perempuan dan anak-anak semakin tinggi. 

BACA JUGA:Galaxy Ring: Cincin Pintar Samsung dengan Fitur Kesehatan Canggih Hadir di Indonesia

BACA JUGA:Belum Jam Melintas, Pemuda di Palembang Disuruh Putar Balik Malah Pukul Polantas

“Penggunaan teknologi penargetan yang dibantu AI, ditambah bom berat dan minimnya pengawasan manusia, mengindikasikan kurangnya komitmen Israel terhadap kewajiban internasionalnya untuk membedakan antara sasaran sipil dan militer,” jelas komite tersebut.

Kritik juga dialamatkan kepada Israel atas kebijakan media dan upaya pengekangan terhadap kritik yang muncul di dalam negeri maupun luar negeri.

Selain itu, komite menyoroti berbagai serangan terhadap organisasi internasional, pekerja kemanusiaan, serta upaya membungkam perbedaan pendapat dan informasi yang dapat memperburuk konflik ini.

Komite PBB mendesak masyarakat internasional, khususnya negara-negara anggota PBB, untuk meninjau ulang dukungan mereka terhadap tindakan Israel di wilayah Gaza dan Tepi Barat.

BACA JUGA:Kanwil Kemenkumham Sumsel Bantah Pesta Narkoba di Lapas Tanjung Raja

BACA JUGA:Palembang Kekurangan Armada Truk Pengangkut Sampah

"Jika komunitas internasional terus diam dan tidak bertindak, ini akan merusak esensi dari hukum internasional serta memberi sinyal yang berbahaya bahwa kekejaman semacam ini dapat berlangsung tanpa kendali,” papar komite dalam pernyataannya.

Laporan lengkap hasil penyelidikan komite ini rencananya akan dipresentasikan pada sidang Majelis Umum PBB pada Senin, 18 November 2024 mendatang.

Di sisi lain, Israel terus melancarkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza sejak konflik dimulai pada 7 Oktober 2023.

Serangan tersebut dilaporkan telah menewaskan lebih dari 43.700 jiwa dan melukai sekitar 103.000 orang, yang mengakibatkan Gaza menjadi daerah yang semakin sulit dihuni.

BACA JUGA:Komedi Seru di Hutan Amazon, Misi Tak Masuk Akal dan Budaya yang Bertabrakan

BACA JUGA:Tak Perlu Jauh-jauh ke Bank, BRILink Ada di Sekitarmu!

Kategori :