Selain panas, radiasi frekuensi radio (RF) yang terpancar dari smartphone juga patut diperhatikan.
Meskipun radiasi yang dihasilkan masih dalam batas aman, ada beberapa studi yang mengaitkan paparan radiasi RF dalam jangka panjang dengan risiko kesehatan tertentu, termasuk peningkatan potensi risiko kanker.
Meski bukti ilmiahnya belum sepenuhnya konsisten, sebaiknya hindari risiko ini dengan meletakkan smartphone agak jauh dari kepala saat tidur.
BACA JUGA:KPU Musi Rawas Mulai Proses Sortir dan Lipat Surat Suara Pilkada 2024
3. Cahaya Biru dari Layar Bisa Mengganggu Kualitas Tidur
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Sleep pada 2015 menunjukkan bahwa paparan cahaya biru dari perangkat elektronik seperti smartphone bisa menekan produksi melatonin, hormon yang penting untuk mengatur pola tidur kita.
Cahaya biru ini membuat tubuh sulit beristirahat dan bisa mengganggu siklus tidur alami, sehingga kamu cenderung lebih sulit tidur nyenyak dan mungkin merasa kurang segar keesokan harinya.
Jika tetap ingin menggunakan smartphone sebelum tidur, coba aktifkan mode blue light filter atau gunakan mode gelap (dark mode) untuk mengurangi efek cahaya biru.
BACA JUGA:8 Gadget Mengejutkan Yang Jadi Perhatian dan Populer di Tahun Ini
BACA JUGA:OpenAI Luncurkan Mesin Pencari AI Terintegrasi di ChatGPT untuk Pengguna Berbayar
Namun, lebih baik lagi kalau bisa meninggalkan smartphone satu jam sebelum tidur agar tubuh benar-benar bisa bersiap untuk beristirahat.
4. Mengganggu Konsentrasi dan Kesehatan Jangka Panjang
Kebiasaan tidur dekat smartphone ini bisa membuat kamu sering terbangun atau sulit tidur nyenyak.
Dalam jangka panjang, gangguan tidur dapat berakibat pada konsentrasi yang menurun, energi yang cepat habis, dan bahkan berdampak pada kesehatan mental.
Padahal, tidur yang berkualitas sangat penting agar tubuh dan pikiran kita tetap sehat.