Peminat yang paling banyak yakni konsumen dalam negeri, misalnya dari Aceh. Tetapi salak dari Kelompok Tani Jaya Lestari ini juga diekspor ke Malaysia dan Thailand.
Kelompok Tani Jaya Lestari memanen salak pondoh setiap dua minggu sekali dengan hasil mencapai 1-1,5 ton. Omzet yang dihasilkan bisa mencapai Rp30 juta per bulan.
BACA JUGA: Agen BRILink Berhasil Gagalkan Upaya Penipuan Berkat Ketelitian dan Menjalankan SOP
BACA JUGA:Dapatkan Keuntungan Optimal! Ini Dia Cara Cerdas Mencari Agendan Brilink
Wulan bertutur mengenai awal mula klaster Kelompok Tani Jaya Lestari tersebut mengenal BRI pada 2010. Ketika itu, klaster meminjam Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan terus berangsur meningkat hingga saat ini.
Pinjaman KUR BRI tersebut menjadi modal awal yang membuat usahanya semakin berkembang.
Wulan juga menuturkan bahwa selama ini BRI hadir melakukan pendampingan, melakukan pemantauan perkembangan klaster dengan dibarengi penyuluhan informasi produk-produk BRI.
Wulan pun berharap pendampingan dan pemberdayaan dari BRI dapat terus berlanjut.
BACA JUGA:BRImo Rayakan Pengguna Baru dengan Berlimpah Hadiah! Simak Caranya!
BACA JUGA:Kenaikan Laba Bersih BRI, Apa Artinya bagi Masa Depan Investasi Anda?
“Semoga ke depan peminjaman modal semakin mudah karena kami para petani salak masih membutuhkan modal,” harap Wulan.
Salak pondoh produk klaster binaan BRI ramai diserbu pembeli.-Humas-bri.co.id
Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa Klaster Usaha merupakan pemberdayaan kepada kelompok usaha yang terbentuk berdasarkan kesamaan usaha dalam satu wilayah, sehingga tercipta keakraban dan kebersamaan dalam peningkatan maupun pengembangan usaha para anggotanya.
Hingga September 2024, terdapat lebih dari 33.800 klaster usaha binaan BRI yang tergabung dalam program Klasterku Hidupku.
BRI sendiri secara proaktif sudah melakukan lebih dari 2.300 pemberdayaan berupa pelatihan dan bantuan sarana prasarana produksi yang sudah diberikan.