Dari Kebun ke Pasar, Bagaimana BRI Mengubah Nasib Petani Durian di Pekalongan?

Sabtu 26-10-2024,10:25 WIB
Reporter : Abidin Riwanto
Editor : Abidin Riwanto

PALTV.CO.ID- Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi fokus utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) sebagai upaya untuk memperkuat perekonomian rakyat.

Salah satu langkah konkret BRI dalam mendukung sektor ini adalah melalui pemberdayaan klaster durian di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Dengan dukungan ini, BRI berharap dapat meningkatkan kualitas produk dan pendapatan petani lokal.

Di Desa Lemahabang, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan, terdapat banyak durian lokal yang dikenal memiliki kualitas unggul.

BACA JUGA: BRI Gandeng BKN! Sinergi Terbaru yang Akan Meningkatkan Layanan Perbankan

BACA JUGA: Divre III Tambah Armada 43 Kereta, Fasilitas Lengkap untuk Perjalanan Lebih Nyaman

Ahmad Baehaqi, Ketua Kelompok Klaster Durian Lemahabang, menjelaskan bahwa sejak tahun 2020,

para petani mulai melakukan persilangan durian dengan jenis premium seperti Bawor, Musang King, Super Tembaga, dan varietas lainnya.

"Upaya persilangan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas durian lokal, baik dari segi rasa, tekstur, maupun daya tahan," ujarnya saat mengikuti Bazaar UMKM BRILian di Kantor Pusat BRI, pada Jumat (18/10).

Dengan adanya inovasi ini, diharapkan durian dari Desa Lemahabang dapat bersaing di pasar nasional dan internasional, sekaligus meningkatkan pendapatan para petani serta kesejahteraan masyarakat setempat.


BRI dalam mendukung sektor ini adalah melalui pemberdayaan klaster durian di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.--Foto: dok. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

Durian hasil persilangan telah menjadi salah satu komoditas unggulan yang semakin diminati oleh konsumen.

Klaster Durian Lemahabang yang memiliki 70 anggota petani ini mampu memanen durian hingga tiga kali setahun.

Dalam sekali panen, mereka dapat menghasilkan hingga 5 ton durian, dengan distribusi mencapai 7.000 buah durian per hari, dan harga durian yang dibanderol Rp50.000 per kilogram.

Baehaqi menambahkan, "Saat ini, durian di Desa Lemahabang sudah punya pelanggan tetap di Jakarta, Bandung, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, hingga Banyuwangi."

Kategori :