BACA JUGA:Pangsa Pasar Mobil Hybrid Lampaui Mobil Bensin di Uni Eropa
BACA JUGA:4 Perbutan Yang Dapat Merusak Pahala Amal Ibadah
Teknologi kecerdasan buatan (AI) juga berkontribusi besar dalam perkembangan game online. AI yang semakin canggih memungkinkan karakter non-pemain (NPC) berperilaku lebih pintar dan realistis.
AI dapat memprediksi langkah pemain, menciptakan taktik yang lebih kompleks, dan menghadirkan tantangan yang lebih menarik.
Dalam genre RPG (Role-Playing Game), musuh yang dikendalikan oleh AI kini dapat menyesuaikan taktik mereka berdasarkan gaya bermain pemain, membuat setiap pertarungan lebih dinamis dan sulit diprediksi.
Dengan teknologi ini, pemain tidak lagi memerlukan perangkat keras yang kuat dan mahal untuk menikmati game dengan grafis tinggi.
Cukup dengan koneksi internet yang stabil, mereka bisa memainkan game berat di perangkat dengan spesifikasi rendah karena game tersebut di-streaming dari server jarak jauh.
Platform seperti Google Stadia, NVIDIA GeForce Now, dan Xbox Cloud Gaming memanfaatkan cloud gaming untuk memberikan pengalaman bermain yang lancar dan fleksibel.
AR dan VR tidak hanya terbatas pada hiburan, tetapi juga membuka peluang untuk pendidikan dan simulasi.
Beberapa game edukatif menggunakan teknologi ini untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih menarik dan interaktif.
Contohnya, pemain dapat mempelajari sejarah, fisika, atau biologi dengan cara yang lebih visual dan langsung.
Selain itu, VR juga digunakan dalam simulasi pelatihan profesional, seperti pelatihan pilot atau dokter, memungkinkan pengguna belajar dalam lingkungan yang aman tanpa risiko nyata.
Sementara itu, e-sports telah menjadi fenomena global dengan turnamen besar yang menarik perhatian jutaan penonton di seluruh dunia.
Teknologi streaming seperti Twitch dan YouTube Gaming memungkinkan penonton untuk menyaksikan aksi pemain profesional secara langsung.