Ilustrasi seni digital truk -gratispik-freepik
Teknologi ini membantu perusahaan transportasi mengurangi biaya operasional, menghindari kerusakan mesin yang tidak terduga, serta meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Dengan adanya sistem yang terhubung melalui jaringan 5G, konektivitas kendaraan menjadi semakin cepat dan akurat.
Tidak hanya itu, penggunaan big data dalam analisis data yang dikumpulkan oleh sistem telematika ini memungkinkan perusahaan untuk mengambil keputusan yang lebih baik dalam operasional armada mereka.
Pengembangan truk listrik juga telah menjadi fokus utama dalam industri ini, terutama seiring dengan meningkatnya tuntutan global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
BACA JUGA:Toyota Astra Motor Rilis New GR86 dengan Performa Lebih Unggul
BACA JUGA:5 Hal Yang Perlu Diketahui Tentang Rudal Iron Dome Israel
Misalnya, Tesla memperkenalkan Tesla Semi, sebuah truk listrik yang dirancang untuk mengurangi emisi dan biaya operasional dengan menawarkan jangkauan yang lebih jauh serta biaya pemeliharaan yang lebih rendah.
Selain Tesla, perusahaan-perusahaan lain seperti Nikola dan Volvo juga telah meluncurkan truk listrik mereka sendiri.
Meski truk listrik menghadapi tantangan, seperti infrastruktur pengisian daya yang masih terbatas,
teknologi baterai terus berkembang untuk menyediakan jangkauan yang lebih luas dan waktu pengisian daya yang lebih cepat.
Tidak hanya kendaraan listrik, tren lain yang berkembang pesat adalah truk hidrogen. Hidrogen
dianggap sebagai bahan bakar masa depan untuk kendaraan berat, terutama karena sifatnya yang lebih ringan daripada baterai dan kemampuannya untuk menghasilkan nol emisi.
Nikola, salah satu pelopor dalam teknologi truk hidrogen, telah mengembangkan beberapa model truk berbasis sel bahan bakar hidrogen yang memiliki jangkauan lebih jauh dan waktu pengisian bahan
bakar yang lebih cepat dibandingkan truk listrik. Meskipun teknologi ini masih dalam tahap pengembangan, truk hidrogen memiliki potensi besar dalam industri kendaraan berat masa depan.