Alat rias dan perona mata-freepik-freepik
Bioteknologi memungkinkan perusahaan kosmetik untuk menciptakan bahan-bahan baru yang lebih aman, lebih efektif, dan ramah lingkungan.
Sebagai contoh, perusahaan kosmetik menggunakan bioteknologi untuk mengembangkan bahan aktif yang dapat bekerja lebih mendalam pada kulit tanpa menimbulkan iritasi atau efek samping.
Probiotik, yang biasanya digunakan untuk kesehatan pencernaan, kini menjadi bahan penting dalam produk skincare untuk menjaga keseimbangan mikrobioma kulit.
Inovasi bioteknologi juga telah memungkinkan pengembangan bahan sintetis yang menyerupai struktur alami kulit.
BACA JUGA:Keajaiban Geologi Kebumen: Dari Lokal ke Global dengan Status UNESCO
BACA JUGA:Musim Pancaroba Tiba, Puskesmas Pangkalan Balai Imbau Warga Waspada Penyakit DBD dan ISPA
Ini membantu menciptakan produk perawatan kulit yang lebih tepat sasaran dan memberikan hasil yang lebih cepat.
Misalnya, penggunaan bahan seperti hyaluronic acid yang dihasilkan melalui proses fermentasi bioteknologi memungkinkan produksi serum yang dapat menghidrasi kulit dengan lebih baik.
Ini menciptakan lapisan pelindung alami pada kulit dan meningkatkan elastisitas serta kelembutan kulit.
Selain itu, bioteknologi juga membantu dalam pengembangan kosmetik yang lebih ramah lingkungan.
Dengan menggunakan teknik rekayasa genetika, perusahaan kosmetik dapat menciptakan bahan yang lebih berkelanjutan tanpa harus mengandalkan sumber daya alam yang terbatas.
Sebagai contoh, bahan seperti squalane, yang sebelumnya diekstraksi dari hati ikan hiu, kini dapat diproduksi secara sintetik melalui fermentasi tebu, yang lebih ramah lingkungan dan etis.
Tidak hanya itu, pemanfaatan teknologi 3D printing juga telah mulai merambah industri kecantikan.
Teknologi ini memungkinkan konsumen untuk menciptakan produk kecantikan yang sepenuhnya dipersonalisasi.
Misalnya, dengan printer 3D, konsumen dapat menciptakan makeup dengan warna yang mereka inginkan secara real-time, menyesuaikan dengan suasana hati atau kebutuhan khusus.