Mulai dari city car, hatchback, sedan, SUV, hingga MPV, semakin banyak pilihan yang tersedia bagi konsumen yang ingin beralih ke mobil listrik.
BACA JUGA:Tim Pusri A Kalahkan Bakung Hoktong di Open Turnamen Piala Pangdam II Sriwijaya
BACA JUGA:Pastikan Lahan Clear and Clean, Pj Bupati Banyuasin M Farid Tinjau Lokasi Bakal Pabrik CCO
Merek-merek dari berbagai negara seperti Jepang, Korea Selatan, Eropa, dan China, berlomba-lomba untuk menawarkan produk mereka di pasar Indonesia.
mobil listrik juga dibebaskan dari Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dan bea masuk,--ilustrasi pribadi
Persaingan ini tentu memberikan dampak positif bagi konsumen karena mereka memiliki lebih banyak pilihan dengan berbagai fitur dan harga yang lebih kompetitif.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik dari pabrik ke diler sepanjang Januari hingga Agustus 2024 mencapai 23.151 unit.
Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, menandakan bahwa minat masyarakat terhadap mobil listrik terus bertumbuh.
BACA JUGA:Pelajar SMK Berboncengan 3 Ditabrak Mobil di Jembatan Musi 6 Palembang
Namun, pertumbuhan ini masih sangat bergantung pada kebijakan pemerintah, terutama terkait insentif yang diberikan.
Jika insentif diperpanjang, besar kemungkinan penjualan mobil listrik akan terus meningkat pesat dalam beberapa tahun mendatang.
Mobil listrik yang diproduksi secara lokal mendapatkan berbagai insentif,--ilustrasi pribadi
Di sisi lain, jika kebijakan insentif dihentikan, produsen mobil listrik mungkin harus menghadapi tantangan berat, terutama dalam menjaga harga kendaraan agar tetap kompetitif di pasar.
Hal ini bisa berdampak pada penurunan minat konsumen yang selama ini terbantu oleh adanya insentif.
BACA JUGA:KPID Sumsel Sosialisasi Minimalisir Bahaya Judi Online di Kalangan Pelajar Kabupaten OKI