BACA JUGA:Istri Tersangka Riduan Diperiksa Kejati Sumsel Soal TPPU Korupsi Internet Desa Muba, Apa Perannya?
Meskipun demikian, masa depan Tupperware masih sangat tidak pasti.
Dengan beban utang yang sangat besar dan tantangan ekonomi global yang terus berubah, perusahaan ini harus bekerja ekstra keras untuk bisa keluar dari krisis yang tengah dihadapi.
Tupperware, sebuah perusahaan yang pernah berjaya di masa lalu dengan produk-produk wadah makanan yang ikonik, kini harus menghadapi kenyataan pahit berupa kebangkrutan.
Pandemi Covid-19 sempat memberikan angin segar bagi perusahaan ini, namun setelah pandemi berlalu, tantangan ekonomi global dan perubahan perilaku konsumen membuat Tupperware semakin terpuruk.
BACA JUGA:Benih Bening Lobster Senilai Rp22,2 Miliar Gagal Diselundupkan, 2 Pelaku Diamankan
BACA JUGA:Teknologi AR (Augmented Reality) dan Penerapannya dalam Industri
Dengan pengajuan perlindungan kebangkrutan melalui *Chapter 11*, Tupperware berusaha untuk merestrukturisasi utang dan tetap bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat.
Namun, keberhasilan langkah ini masih bergantung pada kemampuan perusahaan untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada di depan.