Mata minus atau miopi merupakan kondisi di mana mata tidak mampu untuk melihat objek yang jauh dengan terang atau jelas.
Sebaliknya, mata plus atau hipermetropi terjadi ketika mata kesulitan melihat objek yang dekat, karena cahaya tidak jatuh tepat di retina.
BACA JUGA:Jasdam II Sriwijaya Gelar Technical Meeting Turnamen 3x3 Basketball HUT Ke-79 TNI
BACA JUGA:Diduga Ada Praktek Premanisme dan Ingkar Janji, Warga Desa Lecah Tuntut PTSSS Ditutup
2. Penyebab
Setiap jenis gangguan mata ini juga disebabkan oleh faktor yang berbeda. Mata silinder terjadi karena bentuk kornea atau lensa yang tidak sempurna, sehingga cahaya yang masuk tersebar dan tidak dapat difokuskan pada satu titik di retina.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya mata silinder Memiliki miopi atau hipermetropi yang parah.
Riwayat gangguan mata, seperti astigmatisme atau keratokonus, Cedera mata, Riwayat operasi mata, seperti operasi katarak, Adanya luka pada kornea.
BACA JUGA:Game Black Myth Wukong Menghidupkan Kembali Legenda Kuno
BACA JUGA:Qi Maple Militia: Skin Terbaru Arena of Valor di Codex Season 69
Pada mata minus, kondisi ini terjadi ketika cahaya yang masuk ke mata jatuh di depan retina. Sedangkan pada mata plus, cahaya yang masuk jatuh di belakang retina. Kedua kondisi ini sering dipicu oleh bentuk kornea yang abnormal.
perbedaan di antara gangguan mata silinder, minus, dan plus.--klinik matakmu.com
Faktor yang meningkatkan risiko terjadinya miopi di antaranya adalah Kebiasaan membaca atau menonton dari jarak yang terlalu dekat, Faktor keturunan, Kurangnya paparan sinar matahari yang dapat memengaruhi kadar vitamin D dalam tubuh.
Faktor yang meningkatkan risiko hipermetropi meliputi Usia di atas 40 tahun, Faktor keturunan, Adanya kondisi medis tertentu, seperti diabetes, tumor, atau kanker mata.
3. Gejala
BACA JUGA:Xiaomi Smart Band 9: Perpaduan Gaya Fashionable dan Fitur Kesehatan Canggih untuk Gaya Hidup Aktif