Sensasi hentakan yang dihasilkan selama perpindahan gigi dapat membuat perjalanan terasa kurang mulus.
Signifikan antara transmisi matic AT / matic Konvensional dan matic CVT--foto: Otomotifnet.com
Selain itu, karena transmisi ini memerlukan RPM yang lebih tinggi untuk perpindahan gigi, konsumsi bahan bakar cenderung lebih boros dibandingkan dengan transmisi CVT.
Matic CVT: Kenyamanan dan Efisiensi Terbaik
Seiring dengan perkembangan teknologi dan tuntutan pasar yang semakin tinggi akan kenyamanan berkendara, transmisi CVT mulai mendapatkan perhatian lebih.
Transmisi CVT merupakan inovasi dari transmisi otomatis yang menggunakan sistem pulley dan sabuk rantai untuk menggantikan gigi tetap.
Sistem ini memungkinkan perubahan rasio percepatan secara kontinu dan mulus, tanpa adanya sensasi hentakan yang dirasakan pada transmisi matic konvensional.
BACA JUGA: Edit Video Berkualitas Tanpa Ribet? Ini Dia Laptop Terbaik Pilihan Editor!
BACA JUGA:Solusi Terbaik untuk Masalah Mesin Mobil yang Mengeluarkan Asap Hitam
Salah satu keunggulan utama dari transmisi CVT adalah tingkat kenyamanan berkendara yang lebih tinggi.
Pengemudi akan merasakan perpindahan gigi yang sangat halus, tanpa adanya gangguan atau hentakan, yang membuat pengalaman berkendara terasa lebih nyaman.
Selain itu, transmisi CVT juga dikenal dengan efisiensi bahan bakar yang lebih baik. Dengan desain yang mengutamakan perubahan rasio yang kontinu dan pengaturan RPM yang rendah, transmisi CVT dapat menghemat konsumsi bahan bakar secara signifikan.
Namun, transmisi CVT juga memiliki kekurangan. Meskipun responsivitas dan akselerasinya cukup baik, transmisi ini tidak seagresif matic konvensional.
Bagi pengemudi yang mengutamakan sensasi berkendara yang lebih sporty dan dinamis, CVT mungkin terasa kurang memuaskan.
Studi Kasus: Perubahan pada Honda Jazz
Sebagai contoh konkret, mari kita lihat evolusi transmisi pada model Honda Jazz. Pada generasi pertama Honda Jazz GD3, mobil ini menggunakan transmisi matic CVT.