PALTV.CO.ID- Dalam dunia otomotif, salah satu hal yang sering menjadi perdebatan adalah pemilihan jenis transmisi.
Masyarakat umum seringkali menganggap transmisi otomatis (matic) sebagai satu kategori yang sama
Padahal kenyataannya ada perbedaan signifikan antara transmisi matic AT / matic Konvensional dan matic CVT (Continuously Variable Transmission).
Berikut perbedaan antara kedua jenis transmisi ini serta kelebihan dan kekurangan masing-masing.
BACA JUGA:Sah! Ditjen KI Kemenkumham Tetapkan Kopi Robusta Lahat Sebagai Indikasi Geografis
BACA JUGA: Infrastruktur IKN Makin Lengkap, Tahap II Dilanjutkan Tahun Depan
Matic Konvensional: Pengalaman Berkendara yang Dinamis
Transmisi matic konvensional, juga dikenal sebagai transmisi otomatis tradisional, telah ada sejak lama dan menjadi pilihan populer sebelum adanya transmisi CVT.
Sistem ini bekerja dengan menggunakan sejumlah gigi tetap yang memiliki rasio tertentu.
Biasanya, transmisi matic konvensional memiliki empat gigi, meskipun beberapa mobil modern telah dilengkapi dengan transmisi yang memiliki lima, enam, bahkan delapan gigi.
Keunikan dari transmisi matic konvensional terletak pada proses perpindahan giginya. Ketika kendaraan bergerak, transmisi akan secara otomatis berganti gigi untuk mencapai kecepatan yang diinginkan.
transmisi matic konvensional terletak pada proses perpindahan giginya--Foto: Carmudi.co.id
Proses perpindahan gigi ini seringkali disertai dengan sensasi hentakan, yang bagi sebagian pengemudi memberikan pengalaman berkendara yang lebih dinamis dan sporty.
Selain itu, transmisi matic konvensional dikenal dengan responsivitas dan akselerasi yang lebih tinggi, menjadikannya pilihan ideal bagi pengemudi yang menyukai sensasi berkendara yang agresif.
Namun, transmisi ini juga memiliki kekurangan, terutama dalam hal kenyamanan berkendara dan efisiensi bahan bakar.