Tantangan dan Harapan
Meskipun literasi memegang peranan penting dalam pembangunan, tantangan yang dihadapi tidaklah sedikit.
Sapril mengakui bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti keterbatasan akses terhadap bahan bacaan yang berkualitas, rendahnya minat baca, dan kurangnya dukungan dari berbagai pihak.
BACA JUGA: Ingin Lebih Sehat dengan Teknologi? Simak Panduan Lengkap Memilih Alat Olahraga Pintar
BACA JUGA:Petugas Lapas Kelas IIB Kayuagung Kembali Gagalkan Penyelundupan Sabu dalam Bungkusan Gorengan
"Namun, tantangan ini tidak boleh membuat kita putus asa. Justru, ini harus menjadi motivasi bagi kita untuk terus bergerak dan berinovasi dalam meningkatkan literasi di Sumsel," tegasnya.
Novita menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat sangat penting untuk mengatasi tantangan ini.
"Kami berharap, melalui berbagai program dan kegiatan literasi, seperti yang dilakukan oleh Forum Guru Literasi Sumsel, kita dapat menciptakan ekosistem literasi yang kuat dan berkelanjutan," ujarnya dengan optimis.
Literasi bukan hanya sekadar kemampuan dasar, tetapi merupakan kunci untuk membuka pintu menuju kemajuan dan kesejahteraan.
BACA JUGA: Perpaduan Epik! Keanu Reeves dan Sonic, Kolaborasi Tak Terduga di Film Terbaru!
BACA JUGA:Wujudkan Pelayanan yang Ramah Kelompok Rentan, Kemenkumham Sumsel Gelar Pelatihan Bahasa Isyarat
Dengan meningkatkan literasi, Sumsel dapat melahirkan generasi yang cerdas, kreatif, dan siap menghadapi tantangan global.
Sapril dan Novita sepakat bahwa literasi adalah investasi jangka panjang yang akan membawa dampak positif bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai penutup, keduanya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendukung gerakan literasi di Sumsel.
"Mari kita jadikan literasi sebagai budaya. Dengan begitu, kita dapat mewujudkan Sumsel yang maju, sejahtera, dan berdaya saing," pungkas Sapril.
BACA JUGA: Cara untuk Merencanakan dan Menulis Skrip Konten yang Efektif