Sony ZV-E10 Mark II menggunakan sensor APS-C 26 MP BSI CMOS dengan rentang ISO 100-32.000.
Sensor ini merupakan yang sama dengan yang ada di Sony A6700, yang dikenal memiliki performa tinggi.
Dengan sensor baru ini, kamu bisa merekam video dalam resolusi 4K hingga 60 fps dengan 5,6K oversampling.
BACA JUGA:Pj Bupati Sandi Fahlepi Siap Maksimalkan Porprov 2025 di Muba dengan Dukungan CSR Perusahaan
BACA JUGA:Mitra Tsani Sabet Juara 1 Turnamen Tenis Meja Kategori Usia 15 Putri Oganilir.co Cup
Ini merupakan peningkatan yang cukup besar dibandingkan pendahulunya, ZV-E10, yang hanya bisa merekam video 4K di 30 fps dengan crop.
Selain kemampuan video yang lebih baik, ZV-E10 Mark II juga dilengkapi dengan 759 titik deteksi fokus phase detect dan Real Time Eye AF.
Fitur ini memungkinkan kamera untuk secara otomatis melacak dan menjaga fokus pada mata subjek, baik manusia maupun hewan, termasuk burung.
Bagi para konten kreator, fitur ini sangat berguna untuk menghasilkan video yang tajam dan fokus meskipun subjek bergerak.
BACA JUGA:Mitra Tsani Sabet Juara 1 Turnamen Tenis Meja Kategori Usia 15 Putri Oganilir.co Cup
BACA JUGA:Puncak Kemarau 2024, Harga Pangan di Palembang Masih Stabil
Namun, tidak seperti beberapa kamera Sony lainnya, ZV-E10 Mark II tidak memiliki stabilisasi gambar dalam bodi (IBIS).
Sebagai gantinya, Sony menyediakan stabilisasi elektronik dengan mode Active yang memanfaatkan giroskop di dalam kamera.
Meskipun ini bukan pengganti IBIS, stabilisasi elektronik ini tetap membantu mengurangi goyangan saat merekam video.
Selain peningkatan pada kemampuan merekam video, Sony juga meningkatkan kualitas audio yang dihasilkan oleh ZV-E10 Mark II.
BACA JUGA:Nggak Sampai Sejuta! 5 Rekomendasi Jam Pria yang Bikin Penampilan Makin Kece