Tesla Prioritaskan Pengembangan Infrastruktur, Batalkan Rencana Pabrik di Asia Tenggara

Selasa 20-08-2024,19:52 WIB
Reporter : said prakata
Editor : Hanida Syafrina

BACA JUGA:Realme 13 Resmi Jadi Smartphone Partner Honor of Kings

Hyundai berencana mendirikan fasilitas perakitan mobil listrik dan baterai di Thailand, dengan operasi yang dijadwalkan dimulai pada tahun 2026.

Langkah ini menunjukkan bahwa meskipun Tesla mundur, minat global terhadap Thailand sebagai pusat manufaktur otomotif tetap tinggi.

Sementara itu, di Malaysia, Kementerian Investasi, Perdagangan, dan Industri (MITI) dengan cepat merespons laporan yang menyebutkan bahwa Tesla membatalkan rencana investasinya.

Pada 8 Agustus, MITI mengklarifikasi bahwa laporan tersebut tidak berasal dari pernyataan resmi Tesla.

BACA JUGA:Oil System Cleaner: Rahasia Di Balik Performa Optimal Mesin Honda

BACA JUGA:Kawasaki Ninja ZX-25RR Edisi HUT Ke-40 dengan Skema Warna yang Khas

Mereka menegaskan bahwa keputusan bisnis global perusahaan multinasional tidak akan mempengaruhi reformasi industri atau iklim investasi di Malaysia.

MITI tampaknya ingin menenangkan kekhawatiran tentang dampak keputusan Tesla terhadap ekonomi negara tersebut.

Malaysia sendiri telah menjalin hubungan yang erat dengan Tesla.

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyambut baik langkah ini, dan menyebut bahwa investasi dari Tesla diharapkan akan menciptakan puluhan ribu pekerjaan bernilai tinggi.

BACA JUGA:Knalpot Motor Berisik? Begini Cara Mudah Mengatasinya

BACA JUGA: Cara Memilih Keyboard dan Mouse Terbaik untuk Pengalaman Gaming Maksimal

Kesepakatan yang dicapai pada Februari 2023 antara pemerintah Malaysia dan Tesla juga mencakup berbagai insentif bagi perusahaan tersebut

Termasuk pembebasan bea impor dan penghapusan persyaratan kepemilikan lokal sebesar 30% untuk perusahaan Bumiputera.

Namun, terlepas dari langkah-langkah positif ini, Tesla menghadapi tantangan berat di Asia Tenggara.

Kategori :