Belum menjadikan bank digital sebagai tempat penyimpanan uang jangka panjang.
Untuk mengatasi ini, Nailul menyarankan bank digital untuk memperluas layanan mereka, seperti menawarkan deposito berjangka dan masuk ke layanan payroll sistem guna meningkatkan kepercayaan nasabah.
Sementara itu, bank digital lain seperti Blu dari BCA Digital dan Jenius dari BTPN juga menghadapi tantangan serupa. Blu mencatat hampir 50% nasabahnya aktif, sedangkan Jenius hanya sekitar 25%.
BACA JUGA:Cina Cetak Rekor Dunia dengan SUV Terbarunya Chery Fulwin T10
Pemain baru seperti Bank Saqu dan Superbank juga mencatat pertumbuhan yang cepat dalam jumlah nasabah, namun tingkat keaktifan mereka masih menjadi perhatian utama.
Secara keseluruhan, meskipun bank digital memiliki prospek cerah di Indonesia, terutama dengan dominasi generasi muda, tantangan dalam meningkatkan tingkat keaktifan nasabah tetap menjadi fokus utama bagi bank-bank ini untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan mengurangi potensi beban operasional.