Bank Digital Perlu Terus Berinovasi untuk Pertahankan Nasabah
Darmadi juga menyoroti bahwa kemudahan membuka rekening di bank digital saat ini berkontribusi pada fenomena ini.
BACA JUGA:UMKM Palembang Kebanjiran Rezeki pada Ajang 3x3 Junior Basketball Championship Seri 2
BACA JUGA:Potensi Resesi Amerika Serikat dan Dampaknya bagi Ekonomi Indonesia
Berbeda dengan era bank konvensional, di mana nasabah harus datang ke cabang untuk membuka rekening, saat ini proses tersebut bisa dilakukan dengan cepat dan mudah melalui aplikasi.
Ini menyebabkan nasabah, terutama yang muda, tidak terlalu memperhitungkan jangka panjang dari penggunaan satu bank tertentu.
Untuk mengatasi masalah ini, Darmadi menekankan bahwa bank digital perlu terus berinovasi agar dapat mempertahankan nasabah mereka.
Inovasi ini diharapkan dapat mencegah nasabah berpindah ke bank digital lain yang menawarkan fitur atau promosi yang lebih menarik.
BACA JUGA:Ancaman Resesi di Amerika Serikat, Peluang Positif bagi Bursa dan Pasar Keuangan Indonesia
BACA JUGA:Bisnis Rokok Ilegal Kian Meningat, Ternyata Ini Penyebabnya
Bank digital perlu terus berinovasi agar dapat mempertahankan nasabah.--freepik.com/@vectorjuice
Situasi serupa juga dialami oleh Bank Raya. Direktur Keuangan PT Bank Raya Indonesia Tbk, Rustati Suri Pertiwi, menyatakan bahwa jumlah nasabah aktif mereka saat ini hanya sekitar 25% dari total nasabah.
Namun, Tiwi, panggilan akrab Rustati, menekankan bahwa persentase ini terus meningkat seiring dengan bertambahnya fitur layanan yang mereka tawarkan.
Tiwi juga menyatakan bahwa hingga saat ini, belum ada dampak signifikan dari nasabah yang tidak aktif.
Bank Raya terus mengevaluasi portofolio nasabah tidak aktif untuk meminimalkan potensi risiko dan menemukan cara yang lebih efisien dalam melayani mereka.
BACA JUGA:Tingginya Inflasi di Bidang Medis, Akankah Premi Asuransi Naik ?