PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Hosting Advice telah mengungkap pengaruh yang semakin besar dari kecerdasan buatan (AI) dalam kehidupan anak-anak Generasi Alpha, yang lahir antara tahun 2010 hingga 2025.
Generasi ini tumbuh dalam era di mana teknologi AI menjadi semakin meresap dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk pendidikan dan interaksi sosial mereka.
Penelitian ini dilakukan melalui survei terhadap lebih dari seribu orang tua yang memiliki anak usia 7-14 tahun, dengan tujuan untuk mengeksplorasi bagaimana AI digunakan oleh anak-anak mereka.
Sejauh mana integrasinya dalam kehidupan sehari-hari, serta bagaimana hal tersebut memengaruhi perkembangan mereka secara keseluruhan.
BACA JUGA:POCO Pad: Raja Multitasking untuk Streaming dan Gaming dalam Satu Layar
Menurut temuan yang dilaporkan oleh detikINET dari Gizmochina pada Senin (29 Juli 2024), hampir separuh dari semua orang tua yang disurvei (49%) menyatakan bahwa anak-anak Generasi Alpha mereka sudah terbiasa menggunakan perangkat AI.
Ini menunjukkan bahwa pengenalan dan adaptasi terhadap teknologi AI terjadi pada usia yang sangat muda, memperlihatkan betapa pentingnya teknologi ini dalam mengubah cara anak-anak belajar dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Tidak hanya itu, studi ini juga mengungkapkan adanya perbedaan dalam adopsi teknologi AI berdasarkan gender.
Sebanyak 54% orang tua mengungkapkan bahwa anak laki-laki mereka menggunakan perangkat AI, sedangkan hanya 45% untuk anak perempuan.
Fenomena ini mencerminkan dinamika sosial yang mungkin memengaruhi cara anak-anak laki-laki dan perempuan berinteraksi dengan teknologi, serta bagaimana penggunaan teknologi ini didorong atau dibatasi oleh norma-norma sosial dan harapan-harapan keluarga.
BACA JUGA:Kenalan sama Galaxy Buds 3 Pro yuk! Suara Revolusioner dan Desain Nyaman
Ketika Generasi Alpha memasuki usia remaja, khususnya diantara 13-14 tahun, penggunaan AI tampak meningkat dengan signifikan.
Studi ini mencatat bahwa 60% dari orang tua melaporkan anak-anak mereka menggunakan AI pada tahap ini.
Ini mungkin mengindikasikan bahwa semakin dewasa, anak-anak lebih memanfaatkan teknologi untuk membantu dalam tugas-tugas sekolah yang semakin kompleks, penjelajahan dunia digital, dan dalam pengembangan kreativitas mereka.
Namun, ada juga kekhawatiran yang muncul seiring dengan meningkatnya integrasi AI dalam kehidupan anak-anak. Sebanyak 20% dari orang tua menyatakan bahwa anak-anak mereka menggunakan AI untuk membantu mengerjakan tugas sekolah, sementara 40% menunjukkan kekhawatiran akan potensi kecurangan yang dapat dilakukan melalui penggunaan teknologi ini.