Pengaruh Terapi Musik terhadap Stres, Kecemasan, dan Depresi pada Penderita Kronis

Minggu 21-07-2024,10:23 WIB
Reporter : Riko Saputra
Editor : Abidin Riwanto

4. Meningkatkan Kesehatan Mental

Penyakit kronis sering kali disertai dengan gejala depresi dan kecemasan. Terapi musik dapat membantu meningkatkan suasana hati dan memberikan dukungan emosional. Mendengarkan atau memainkan musik dapat membantu pasien mengekspresikan perasaan mereka, yang sering kali sulit dilakukan dengan kata-kata. Ini dapat memberikan rasa pelarian dan mengurangi perasaan isolasi.

5. Meningkatkan Fungsi Kognitif

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terapi musik dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif pada pasien dengan penyakit neurologis seperti Alzheimer atau demensia. Musik dapat merangsang bagian otak yang berkaitan dengan memori dan keterampilan kognitif, membantu memperlambat penurunan fungsi mental dan meningkatkan kualitas hidup pasien.


Anak laki-laki bermain gitar di dalam ruangan dengan sudut tinggi-@gratispik-freepik

Studi Kasus dan Bukti Ilmiah

Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengkaji manfaat terapi musik dalam pengobatan penyakit kronis. Sebagai contoh, sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Pain menemukan bahwa terapi musik dapat mengurangi rasa sakit dan kecemasan pada pasien dengan nyeri kronis.

Studi lain yang diterbitkan dalam Journal of Advanced Nursing menunjukkan bahwa terapi musik dapat meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi kelelahan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi.

Selain itu, penelitian yang dilakukan di American Journal of Hospice and Palliative Medicine menemukan bahwa terapi musik dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi gejala depresi pada pasien yang menerima perawatan paliatif. Hasil-hasil ini menunjukkan bahwa terapi musik bukan hanya sekadar alat hiburan, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai bagian dari perawatan medis komprehensif.

Tantangan dalam Implementasi Terapi Musik

Meskipun manfaat terapi musik telah terbukti, ada beberapa tantangan dalam implementasinya. Salah satunya adalah kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang terapi musik di kalangan tenaga medis dan pasien. Selain itu, keterbatasan akses terhadap terapis musik profesional juga menjadi kendala, terutama di daerah-daerah terpencil.

BACA JUGA:Rasakan Sensasi Adrenalin! Ulasan Sepeda Motor Sport Terbaru dengan Performa Tangguh

Pendanaan juga merupakan masalah penting. Banyak program terapi musik yang masih bergantung pada dana hibah atau donasi, sehingga keberlanjutan jangka panjangnya tidak selalu terjamin. Oleh karena itu, diperlukan dukungan lebih lanjut dari pemerintah dan lembaga kesehatan untuk mengintegrasikan terapi musik ke dalam sistem perawatan kesehatan.

Selain itu, terdapat tantangan dalam hal personalisasi terapi musik. Setiap individu memiliki preferensi musik yang berbeda, dan apa yang menenangkan bagi satu orang mungkin tidak berlaku bagi orang lain.

Oleh karena itu, terapis musik harus bekerja sama dengan pasien untuk menemukan jenis musik dan metode yang paling efektif bagi kebutuhan mereka. Dengan pendekatan yang tepat, terapi musik dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam pengelolaan penyakit kronis.

Di sisi lain, perlu adanya standar pelatihan yang ketat bagi terapis musik untuk memastikan mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan.

Kategori :