Kesiapan Emosional Anak Usia Dini, Kunci Sukses Transisi ke Sekolah

Senin 15-07-2024,11:42 WIB
Reporter : Juliadi
Editor : Abidin Riwanto

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Tahun ajaran baru telah dimulai, membawa tantangan tersendiri bagi anak usia dini yang baru pertama kali memasuki lingkungan sekolah. 

Dalam proses transisi ini, kesiapan emosional anak menjadi faktor penting yang dapat menentukan keberhasilan mereka dalam beradaptasi dengan suasana dan tuntutan baru.

Memahami dan mendukung kesiapan emosional anak dapat membantu mereka merasa lebih nyaman, percaya diri, dan mampu menghadapi pengalaman belajar dengan lebih baik.

Oleh karena itu, peran orang tua, guru, dan lingkungan sekitar sangat krusial dalam membimbing anak-anak melalui fase transisi ini.

Hal ini dibahas oleh Yessy Widiastuty, S.S., M.M., AAP, C.MT, C.ITQ, C.IET, C.GEM, CTR, CCLS, CTRS, CCHS, seorang Pemerhati Pendidikan dan pendiri homeschooling, dalam dialog talkshow di televisi kebanggaan masyarakat Sumsel, yaitu PALTV.

BACA JUGA:Chuka Wakame, Salad Rumput Laut Segar Khas Jepang

Program "Halo Palembang" yang dibawakan oleh presenter Mangcek Adit dan Cek Susan menjadi wadah yang tepat untuk membahas pentingnya kesiapan emosional bagi anak usia dini dalam menghadapi sekolah.

Memahami Kesiapan Emosional,Kesiapan emosional adalah kondisi di mana anak mampu mengelola emosi mereka, baik itu rasa takut, cemas, atau antusias, sehingga dapat berinteraksi dengan lingkungan baru secara positif.

Menurut Yessy Widiastuty, kesiapan emosional melibatkan beberapa aspek penting, seperti kemampuan untuk beradaptasi dengan rutinitas baru, berinteraksi dengan teman sebaya dan guru, serta mengelola stres atau ketakutan yang mungkin muncul.

Dalam talkshow tersebut, Yessy menjelaskan bahwa anak-anak yang memiliki kesiapan emosional yang baik cenderung lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Mereka akan lebih percaya diri dalam mengeksplorasi lingkungan baru, mampu berkomunikasi dengan baik, dan menunjukkan sikap positif terhadap pembelajaran.

 

Sebaliknya, anak-anak yang belum siap secara emosional mungkin mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri, yang dapat mempengaruhi performa akademik dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Peran Orang Tua dalam Membangun Kesiapan Emosional,Orang tua memegang peran kunci dalam membangun kesiapan emosional anak. Yessy menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak. "Ajari anak untuk mengungkapkan perasaan mereka dan dengarkan dengan empati," ujar Yessy. Dengan demikian, orang tua dapat memahami kekhawatiran anak dan memberikan dukungan yang diperlukan.

Selain itu, orang tua juga perlu menciptakan rutinitas yang konsisten di rumah. Rutinitas yang teratur dapat memberikan rasa aman dan stabilitas bagi anak, sehingga mereka lebih siap menghadapi perubahan di sekolah. Misalnya, menetapkan waktu tidur dan bangun yang konsisten, serta mengatur waktu untuk belajar dan bermain, dapat membantu anak merasa lebih tenang dan siap untuk beraktivitas di sekolah.

Peran Guru dan Lingkungan Sekolah,Tidak hanya orang tua, guru dan lingkungan sekolah juga memainkan peran penting dalam mendukung kesiapan emosional anak. Guru perlu menciptakan lingkungan yang ramah dan mendukung, di mana anak merasa aman dan dihargai. "Guru harus peka terhadap kebutuhan emosional anak dan siap memberikan bimbingan yang diperlukan," kata Yessy.

Kategori :