PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Di zaman digital sekarang ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Namun, menurut Kepala Badan Urusan Kesehatan Masyarakat Amerika Serikat (AS), Dr. Vivek H. Murthy, platform ini memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan mental remaja.
Dalam laporan yang dirilis pada 17 Juni 2024, Dr. Murthy mengungkapkan bahaya yang ditimbulkan oleh media sosial terhadap kesejahteraan mental anak muda dan mendesak Kongres AS untuk menerapkan label peringatan kesehatan mental serupa dengan yang ada pada produk tembakau.
Risiko Kesehatan Mental yang Meningkat
Dr. Murthy mengutip penelitian dari JAMA Psychiatry yang menunjukkan bahwa remaja yang menggunakan media sosial lebih dari tiga jam per hari memiliki risiko dua kali lipat untuk mengalami masalah kesehatan mental, termasuk depresi dan kecemasan.
BACA JUGA:Telan 'Pil Pahit' Kalah 2-0, Tim SSB KPU Harus Akui Ketangguhan Sang Juara Putra Sunda
"Sudah waktunya untuk memasang label peringatan dari badan urusan kesehatan masyarakat AS di platform media sosial, yang memperingatkan bahwa media sosial dapat membawa dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan mental remaja," ujar Dr. Murthy.
Ia juga merujuk pada penelitian yang menunjukkan bahwa label peringatan pada produk tembakau telah berhasil meningkatkan kesadaran tentang bahaya merokok dan mengubah perilaku pengguna.
Peran Orang Tua dalam Mengawasi Penggunaan Media Sosial.
Meskipun Dr. Murthy menyadari bahwa label peringatan saja tidak akan cukup membuat media sosial aman bagi anak muda, ia mendorong sekolah untuk menjadi zona bebas ponsel dan mengusulkan agar orang tua menciptakan zona bebas ponsel selama waktu makan, tidur, atau saat berkumpul bersama keluarga.
BACA JUGA:Tonton EURO 2024 dan Lindungi Diri Anda dari Penipuan, Awas Kejahatan Mengintai!
Selain itu, Dr. Murthy merekomendasikan agar orang tua membatasi penggunaan media sosial pada anak-anak mereka hingga mereka menyelesaikan pendidikan menengah.
"Hal ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, oleh karena itu, orang tua harus bekerja sama dengan anggota keluarga lainnya untuk membuat aturan bersama," katanya.
Dengan cara ini, tidak ada orang tua yang merasa harus berjuang sendirian atau merasa bersalah jika anak remajanya merasa hanya mereka yang dibatasi penggunaan media sosialnya.
Partisipasi Semua Pihak Diperlukan
Selain orang tua, Dr. Murthy juga menekankan pentingnya keterlibatan pihak lain dalam mengatasi masalah ini. Para pemimpin kesehatan masyarakat harus menciptakan lingkungan digital yang sehat bagi anak muda.