Mengapa Keterlibatan Perempuan di Perwakilan Timses Para Capres Setiap Priode Sedikit?

Minggu 23-06-2024,15:41 WIB
Reporter : Riko Saputra
Editor : Abidin Riwanto

PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Keberadaan partai sukses (mandat) menjadi syarat mendasar calon presiden dan wakil presiden bersaing dalam pemilu presiden. Kandidat tidak bisa berjuang sendirian untuk mengikuti kompetisi.

Tim yang sukses terdiri dari orang-orang dari latar belakang berbeda. Wanita merupakan pengecualian dan sering menempati struktur utama tim ganda.

Namun komposisi calon presiden dan wakil presiden masih didominasi laki-laki. Jabatan strategis ditempati oleh laki-laki.

Kalau dipikir-pikir, dalam pemilihan presiden langsung yang diselenggarakan pada tahun 2004 hingga 2024, tidak pernah ada calon perempuan dalam panitia pencalonan presiden atau wakil presiden. Pemimpin kelompok selalu laki-laki.

Misalnya TNI AD Muhammad Ma'ruf yang menjabat Ketua Umum Partai SBY-Jusuf Kalla pada Pilpres 2004, Sutjipto memimpin Partai Megawati-Hasyim Muzadi.

BACA JUGA:Polrestabes Palembang Tilang 29 Kendaraan yang Knalpot Brong dan Tanpa Surat

Pada Pilpres 2009, Partai SBY-Boediono juga diduduki oleh politikus PAN Hatta Rajasa. Saat ini duet Megawati-Prabowo dipimpin oleh Theo Syafei.

Presiden Joko Widodo yang dua kali memimpin Indonesia menjadi presiden juga menyerahkan kepemimpinan partai kepada laki-laki saat mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2014 dan 2019.

Dalam kemitraan antara Jokowi dan JK pada tahun 2014, ia mempercayai Tjahjo Kumolo sebagai presiden Timses. Joko Widodo juga menunjuk pengusaha Erick Thohir sebagai Ketua Umum Timses, yang mendampingi Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.

Minim perempuan di tim inti

Jumlah perempuan di partai tersebut sangat sedikit di antara partai calon presiden, termasuk pemilik Teamseth, dianggap sangat rendah. Meski belum ada aturan baku yang mengatur penampilan perempuan di Timses, namun aspek ini penting untuk diperhatikan.

Misalnya saja pada Pilpres 2014, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sangat sedikit partisipasi perempuan dalam tim mereka.

Pasangan Jokowi-JK hanya memasukkan 12 wakil perempuan dari 88 orang di kelompok utama. Sedangkan lawannya, Prabowo-Hatta Rajasa, hanya memiliki delapan perempuan dari total 163 orang dalam struktur tim intinya atau inti timsesnya.


Mengapa Keterlibatan Perempuan di Perwakilan Timses Para Capres Setiap Priode Sedikit?--foto: Instagram@cnnindonesia

Kondisi serupa berlanjut di Pilpres 2019. Pasangan Prabowo Subianto yang maju lagi menggandeng Sandiaga Uno hanya menempatkan 10 orang perempuan di struktur inti Timsesnya. Padahal, total jumlah struktur anggota Timses inti pasangan ini mencapai 94 orang.

Kategori :