Cerita Suku Bajo, Dikenal Pelaut Tangguh Namun Rumahnya Dibakar Pemerintah Malaysia

Selasa 11-06-2024,16:56 WIB
Reporter : johanes
Editor : Hanida Syafrina

Meskipun hidup di laut dan nomaden, kini masyarakat suku Bajo juga banyak yang bersekolah, bahkan hingga ke jenjang perguruan tinggi.

Hal ini menandakan bahwa kesadaran masyarakat suku Bajo terhadap pentingnya pendidikan telah meningkat. Dengan demikian, diharapkan mereka dapat turut memajukan suku Bajo dan juga masyarakat di sekitarnya.

Penegakan Hukum dan Kontroversi

Penangkapan dan pengusiran suku Bajo oleh pihak berwenang Malaysia dilakukan dengan dalih penegakan hukum dan peningkatan keamanan. Namun, tindakan ini menuai kontroversi karena dianggap melanggar hak asasi manusia.

BACA JUGA:Ras Malai: Manisan Lembut dari India yang Mendunia

Sebagian besar suku Bajo yang diusir tidak memiliki dokumen kewarganegaraan dan dianggap sebagai migran ilegal oleh pihak berwenang. Hal ini menjadi alasan utama pemerintah Malaysia untuk mengambil tindakan tegas.

Namun, para aktivis dan organisasi hak asasi manusia mengecam tindakan ini. Mereka berpendapat bahwa suku Bajo memiliki hak untuk tinggal di wilayah tersebut karena telah menetap di sana selama berabad-abad.

Selain itu, mereka juga menyoroti metode yang digunakan dalam pengusiran, termasuk pembongkaran dan pembakaran rumah, yang dianggap tidak manusiawi.

Pemerintah Malaysia, di sisi lain, tetap teguh dengan kebijakannya. Mereka menegaskan bahwa langkah ini diperlukan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah perbatasan. Menteri Pariwisata, Kebudayaan, dan Lingkungan Hidup Sabah, Christina Liew, menyatakan bahwa kedaulatan hukum negara harus ditegakkan dan tindakan ini adalah bagian dari upaya tersebut.

BACA JUGA:Ras Malai: Manisan Lembut dari India yang Mendunia

Masa Depan Suku Bajo

Masa depan suku Bajo di Malaysia kini berada dalam ketidakpastian. Banyak dari mereka yang kehilangan tempat tinggal dan harus mencari tempat baru untuk menetap. Beberapa di antaranya mungkin kembali ke Filipina atau mencari perlindungan di negara lain.

Namun, harapan tetap ada bagi suku Bajo. Dengan peningkatan kesadaran akan pentingnya pendidikan, banyak dari mereka yang kini memiliki kesempatan untuk memperbaiki kehidupan mereka.

Pemerintah dan organisasi non-pemerintah di Indonesia dan negara-negara lain di Asia Tenggara diharapkan dapat memberikan bantuan dan dukungan kepada suku Bajo dalam menghadapi tantangan ini.

BACA JUGA:Kreasi Menarik Bolu Santan Labu Kuning dengan Topping Cokelat dan Keju

Dalam jangka panjang, dialog dan negosiasi antara pemerintah dan perwakilan suku Bajo diperlukan untuk menemukan solusi yang adil dan berkelanjutan.

Kategori :