PALEMBANG, PATV.CO.ID –Sebuah studi terbaru dari Recurrent mengungkapkan bahwa baterai mobil listrik Tesla mengalami penurunan jarak tempuh yang drastis hanya dalam tiga tahun pemakaian.
Hal ini menambah tantangan bagi para produsen dan pengguna mobil listrik, khususnya di Indonesia.
Studi tersebut melibatkan pengujian pada dua model Tesla, yaitu Model Y dan Model 3, dan hasilnya menunjukkan bahwa setelah tiga tahun, kapasitas baterai hanya mampu mencapai 64 persen dari daya jelajah yang diiklankan.
Penurunan ini signifikan mengingat garansi yang diberikan oleh pabrikan mobil listrik di Indonesia biasanya mencakup kerusakan baterai hingga delapan tahun atau lebih, namun tidak menggaransi penurunan kinerja.
Recurrent melakukan penelitian dengan melibatkan 12.000 kendaraan Tesla, terdiri dari 7.078 Model 3 dan 5.120 Model Y. Data yang dikumpulkan berasal dari hampir 1,6 juta observasi, dengan rata-rata sekitar 130 observasi per kendaraan, untuk menentukan statistik rata-rata jangkauan berdasarkan siklus Environmental Protection Agency (EPA).
Dari penelitian ini, terungkap bahwa selama tiga tahun penggunaan, Tesla hanya mampu mencapai maksimal 72,5 persen dari jangkauan maksimum yang dijanjikan.
Sebagai ilustrasi, Tesla Model 3 tahun 2023 yang memiliki daya jangkau 507 km, setelah tiga tahun hanya mampu mencapai jarak tempuh sekitar 370 km dalam sekali pengisian daya. Penurunan ini tentunya menjadi pertimbangan penting bagi calon pembeli mobil listrik.
Namun, ada kabar baik yang diungkapkan dalam studi ini.
BACA JUGA:Peluncuran KRI Butana dan Selar: Armada Patroli Canggih Buatan Anak Bangsa
Kebiasaan mengisi daya menggunakan sistem DC Fast Charging ternyata tidak mempengaruhi pengurangan kapasitas baterai Tesla secara signifikan.
Ini berbeda dengan beberapa merek mobil listrik lainnya yang menunjukkan penurunan performa baterai lebih cepat ketika sering menggunakan pengisian daya cepat.
Penurunan kinerja baterai pada mobil listrik, termasuk Tesla, sebenarnya merupakan hal yang wajar.
Baterai lithium-ion yang digunakan pada mobil listrik, seperti halnya baterai pada ponsel, mengalami degradasi seiring penggunaan dan siklus pengisian daya. Siklus pengisian daya yang terus-menerus menyebabkan penurunan kapasitas baterai dari waktu ke waktu. Namun, tingkat penurunan yang signifikan dalam waktu tiga tahun tentu menjadi perhatian serius bagi pengguna dan produsen.
BACA JUGA:PLN Tingkatkan Keandalan Listrik RSUD Rupit dan Kabupaten Musi Rawas Utara