Sampai sini, bagaimana apa kamu sudah yakin untuk mulai menggunakan digitalisasi untuk kemajuan agribisnis di Indonesia? Agar semakin yakin, inilah sejumlah manfaat yang kamu bisa rasakan dengan menggunakan digitalisasi perdagangan komoditas hasil pertanian, antara lain:
• Dapat mengetahui keinginan pasar secara langsung
• Bisa mengetahui harga komoditas di pasaran yang akurat dan transparan
• Memiliki peluang untuk mendapatkan pendanaan bantuan usaha
• Petani bisa mendapatkan informasi mengenai cara pengelolaan tanaman, data ternak, kondisi pasar serta cuaca. (Bank Dunia, 2020)
• Pengeluaran lebih efektif karena petani dapat memperhitungkan penggunaan pupuk, pakan, bibit, serta input pertanian.
• Dapat mengetahui dan mengontrol pendapatan dan pengeluaran
• Memudahkan penyebaran produk ditangan konsumen secara
Dari semua manfaat di atas, sudah ada berapa manfaat yang kamu rasakan? Semoga kamu termasuk petani yang sudah bisa menikmati semua manfaat di atas ya! Karena menurut data yang diambil dari Kontan.id, pengguna teknologi digital pertanian masih kurang dari 10.000 pengguna. Tandanya, masih ada jutaan petani di Indonesia yang belum terjamah digitalisasi.
Melangkah ke Masa Depan, Digitalisasi Perdagangan bagi Petani dan Pedagang di Indonesia-@wirestock-freepik
Hambatan dan Solusi Penggunaan
Nah, di bawah ini kami sudah menyiapkan apa saja kendala yang dirasakan sebagian petani di Indonesia yang belum beralih memanfaatkan digitalisasi agribisnis.
1. Menjadi Petani yang Turun Temurun
Tidak sepenuhnya salah kalau profesi petani diturunkan dari generasi ke generasi. Asalkan tiap generasi mau untuk melek literasi khususnya secara digital. Untuk hal ini, solusi yang dapat digunakan yakni program penyuluhan pertanian. Sehingga petani tidak sulit mendapatkan informasi dan sumber terpercaya.
2. Terhambat dengan Koneksi Internet
Saat semua beralih ke digital, ketersediaan dan kecepatan internet merupakan faktor utama ya. Sayangnya menurut laporan dari Speedtest, kecepatan internet di Indonesia masih berada diurutan ke-121 dari 139 negara. Dalam hal ini, dukungan pemerintah untuk bisa meningkatkan infrastruktur digital yang merata.