Sementara plastik putih cenderung lebih stabil secara kimia, sehingga memiliki risiko yang lebih rendah dalam hal kontaminasi akibat perubahan warna atau degradasi zat pewarna.
Peraturan dan Standar Keamanan
Sejumlah peraturan dan standar keamanan telah ditetapkan untuk mengatur penggunaan zat pewarna dan aditif dalam plastik, terutama yang digunakan untuk menyimpan air minum. Namun, standar tersebut mungkin berbeda di berbagai negara atau wilayah.
Di beberapa tempat, penggunaan aditif tertentu dalam plastik biru mungkin diatur dengan lebih ketat atau bahkan dilarang sama sekali dibandingkan dengan plastik putih. Oleh karena itu, galon plastik warna biru seringkali dianggap lebih berisiko karena adanya potensi pelanggaran terhadap regulasi keamanan yang lebih ketat.
Fakta Mengejutkan! Galon Plastik Biru Berpotensi Bahaya bagi Kesehatan--foto: instagram.com_@uds
Kesadaran Konsumen
Kesadaran akan risiko kesehatan yang terkait dengan penggunaan plastik tertentu telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Banyak konsumen yang lebih memilih untuk menggunakan galon plastik berwarna putih karena persepsi bahwa plastik tersebut lebih aman bagi kesehatan.
Ini menciptakan tekanan lebih lanjut bagi produsen untuk memastikan bahwa galon plastik biru mereka memenuhi standar keamanan yang ketat untuk mempertahankan kepercayaan konsumen.
Hal tersebut menyusul isu bahaya migrasi Bisphenol A (BPA) dalam galon guna ulang biru yang dikambing hitamkan sebagai penyebab beragam gangguan kesehatan. Hal tersebut lantas terbantahkan mengingat galon dimaksud telah memenuhi regulasi badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 20 tahun 2019 tentang kemasan pangan.
Aturan tersebut menegaskan persyaratan batas migrasi BPA pada kemasan plastik polikarbonat di Indonesia, yaitu sebesar 0,6 bagian per juta (bpj). Penggunaan galon guna ulang biru juga telah mengikuti prosedur yang telah diatur dalam Peraturan Perindustrian RI Nomor 96/M-IND/PER/12/2011.
Artinya, air mineral yang berada dalam galon guna ulang biru sudah dipastikan aman dan bermutu tinggi. Proses pengisian air ke dalam galon juga dilakukan dengan steril dan sangat hati-hati.
BACA JUGA:Inovasi Tidak Tanggung-Tanggung: Upgrade BBK Big 6 Pot pada Toyota Innova
Proses sanitasi pada AMDK galon pada pabrikan besar dilakukan dengan air bertekanan tinggi yang dilakukan lebih dari 20 kali tanpa tersentuh tangan manusia sedikitpun. Hal ini menihilkan perpindahan kuman atau bakteri dari manusia ke air minum yang dikemas ke dalam galon.
Pada produk tertentu, air dalam kemasan galon tersebut juga bersumber air murni dan terlindungi. Hal itu agar menghasilkan kandungan mineral alami sehingga baik untuk kesehatan tubuh.
Dalam kesimpulan, galon plastik warna biru di disclaimer dianggap lebih berbahaya dibandingkan dengan yang berbahan dasar plastik warna putih karena aditif tambahan yang digunakan, potensi bahaya zat pewarna, pengaruh suhu dan pencahayaan, ketidakstabilan warna, peraturan dan standar keamanan yang berbeda, serta kesadaran konsumen.
Penting bagi produsen dan konsumen untuk memahami risiko yang terkait dengan penggunaan berbagai jenis plastik dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keamanan air minum yang disimpan dalam galon plastik.(*)