Pemerintah Bersiap Mengatur Pembelian Pertalite & LPG 3 Kg pada Bulan Juni

Minggu 21-04-2024,06:31 WIB
Reporter : Moes Mulyadi
Editor : Hanida Syafrina

Namun, Arifin menyadari perlunya kebijakan yang tepat jika konflik tersebut terus berlanjut setelah bulan Juni.

"Kami telah membahas ini dalam rapat sebelumnya. Kami akan menjaga stabilitas harga BBM sampai bulan Juni dengan menggunakan cadangan yang tersedia.

Namun, jika konflik ini berlanjut, kami akan mengambil langkah-langkah yang tepat sesuai dengan situasi," ungkapnya dalam konferensi pers di Gedung Migas, Jakarta, pada Jumat (19/4/2024).

Arifin menambahkan bahwa revisi terhadap Peraturan Presiden (Perpres) 191 Tahun 2014 perlu segera dilakukan. Revisi tersebut diharapkan dapat memuat ketentuan yang lebih jelas terkait pembelian Pertalite.

BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Menilai Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual Komunal Terus Disosialisasikan

Perpres 191 seharusnya digunakan untuk mengalokasikan subsidi kepada yang membutuhkan. Revisi aturan ini harus segera dilakukan

Dalam jangka pendek, Arifin menekankan pentingnya jaminan pasokan BBM. Saat ini, Indonesia masih mengimpor sekitar 240 ribu barel minyak mentah setiap hari dari berbagai negara seperti Arab Saudi, Nigeria, dan lainnya.

Selain itu, Indonesia juga mengimpor sekitar 600 ribu barel BBM setiap hari dari negara-negara seperti Singapura, Malaysia, dan India.

"Kita harus memperhatikan bahwa Singapura, meskipun tidak memiliki cadangan minyak sendiri, namun mampu melakukan ekspor BBM," tandasnya.*

Kategori :