Dari total penjualan CR-V sebanyak 32.000 unit pada bulan Februari di AS, hampir setengahnya, sekitar 14.000 unit, adalah mobil hybrid.
Namun, perbandingan dengan biaya insentif yang ditanggung oleh Tesla dan General Motors, yang fokus pada kendaraan listrik, menunjukkan sebuah kontras.
Melalui penjualan yang meningkat ini, mobil hibrida mulai menemukan pijakan yang kuat di pasar AS.
Terutama karena kemampuannya untuk menghemat bahan bakar, yang semakin memperbesar kesenjangan kinerja dengan mesin-mesin berbahan bakar bensin konvensional.
BACA JUGA:Arus Balik di Simpang Belimbing Muara Enim Mulai Ramai pada H+3 Idulfitri 1445 Hijriah
Faktanya, penjualan mobil hibrida telah menjadi pendorong pendapatan bagi Toyota pada tahun sebelumnya.
Dalam periode April-Desember 2023, penjualan Toyota di Amerika Utara tumbuh sebesar 17%, mencapai 2,16 juta unit, dengan laba operasional yang melonjak hingga 11 kali lipat menjadi 552,5 miliar yen.
Laba operasional per unit kendaraan juga meningkat hingga 900%, mencapai sekitar 260.000 yen. Di samping itu, penjualan Honda di Amerika Utara juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 41%, mencapai 1,21 juta unit pada periode yang sama, termasuk penjualan sepeda motor.
Laba operasional Honda di Amerika Utara melonjak hingga 68%, mencapai 406,7 miliar yen.
BACA JUGA:Qualcomm Tengah Siapkan 3 Prosesor Kelas Menengah Baru
Dengan demikian, mobilitas yang lebih ramah lingkungan dan efisiensi bahan bakar yang tinggi dari mobil hibrida telah memikat konsumen AS.
Membawa angin segar bagi produsen mobil Jepang seperti Toyota dan Honda, dan menciptakan peluang baru di pasar otomotif global.
Dorongan besar terhadap mobil hibrida di Amerika Serikat tidak hanya membawa manfaat bagi produsen mobil, tetapi juga memiliki dampak positif yang lebih luas bagi lingkungan dan industri secara keseluruhan.
Mari kita telaah lebih dalam mengenai beberapa aspek yang terkait dengan tren ini.
BACA JUGA:Indonesia Sambut Rencana Kunjungan Paus Fransiskus
1. Dampak Lingkungan yang Positif