PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Tidak terasa kita sudah di penghujung bulan Ramadan. Tinggal hitungan hari saja kita akan berpisah dengan bulan yang suci ini dan dan menyambut hari kemenangan yaitu Hari Raya Idulfitri.
Namun bagi seorang muslim, bagaimana sebaiknya sikap kita menjelang akhir Ramadan, harus sedih atau gembira?
Waktu begitu cepat berlalu Ramadan hampir berakhir. Hari demi hari, malam demi malam silih berganti membawa kita ke penghujung bulan yang mulia ini.
Padahal, mungkin saja kita belum optimal melaksanakan amalan qiyamullail kita pada bulan yang penuh berkah ini.
BACA JUGA:Niat Sholat Masjid Tahiyatul, Waktu Sholatnya, Kunci Keutaman, dan Tata Caranya
Mungkin pada bulan ini kita belum optimal membaca Al-Qur’an dan juga mungkin kita belum optimal melaksanakan ibadah lainnya di bulan penuh ampunan ini. Dan, kita tidak akan pernah tahu apakah kita masih bisa bertemu pada Ramadan selanjutnya.
Biasanya jika mendekati hari raya, orang-orang akan disibukan dengan berbagai hiruk pikuk persiapan Hari Raya Idulfitri.
Luapan kegembiraan sudah terasa di akhir-akhir Ramadan. Pusat-pusat perbelanjaan menjadi padat. Lalu lintas lambat merayap. Banyak rumah berganti cat. Baju baru dan makanan pun juga jauh-jauh hari dipersiapkan.
Jika demikian gempitanya masyarakat kita berbahagia di penghujung akhir Ramadan, tidak demikian dengan Rasulullah SAW dan para sahabat.
BACA JUGA:Perlu Diperhatikan ! Jangan Bertamu di Tiga Waktu Ini
Rasulullah SAW dan para sahabat merasakan kesedihan yang mendalam setiap bulan Ramadan akan berakhir.--freepik.com/@xvector
Rasulullah SAW dan para sahabat merasakan kesedihan yang mendalam setiap bulan Ramadan akan berakhir.
Tentu saja kalau tiba hari raya Idul Fitri mereka juga bergembira karena Idulfitri merupakan hari kemenangan.
Namun di akhir Ramadan seperti ini, ada rasa kesedihan yang dirasakan Rasulullah SAW dan para sahabat.
Orang-orang beriman akan bersedih ketika menyadari Ramadan akan berakhir, sebab dengan perginya bulan suci ini, pergi pula berbagai keutamaannya.