PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Serangan teror yang mengguncang gedung konser Moskow, Krasnogorsk, pada Jumat, 22 Maret 2024, menewaskan ratusan warga sipil. Kejadian tragis ini terjadi ketika orang-orang bersenjata melepaskan tembakan sebelum acara konser band rock dimulai di Balai Kota Crocus.
Menurut kesaksian saksi yang selamat dari tragedi itu, serangan terjadi saat orang-orang sedang mengantri untuk pemeriksaan keamanan, dan tembakan pertama kali terdengar di jalan sebelum kekacauan melanda. Para penembak menggunakan senjata otomatis dan membakar sebagian area dengan cairan yang mudah terbakar.
Akibat serangan ini, korban tewas mencapai 143 orang, meninggalkan luka dan trauma yang mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat luas.
Presiden Rusia Vladimir Putin menanggapi tragedi ini dengan tegas. Pada Sabtu, 23 Maret 2024, Putin mengungkapkan bahwa empat pelaku penembakan tersebut sedang menuju Ukraina ketika berhasil ditahan. Mereka berusaha melintasi perbatasan negara sebelum ditangkap oleh otoritas Rusia.
BACA JUGA:Putin Berjanji Akan Tangkap Dan Buru Teroris Yang Mengakibatkan 133 Orang Tewas
Putin menegaskan bahwa siap untuk menghadapi ancaman terorisme internasional dan bersedia bekerja sama dengan negara mana pun yang ingin mengatasi masalah ini. Dia menyebut musuhnya sebagai "terorisme internasional" dan bersumpah untuk menghukum pelaku, penyelenggara, serta mereka yang memerintahkan kejahatan tersebut dengan adil dan tegas.
Sebelumnya, teror penembakan juga telah terjadi di beberapa negara, termasuk Austria, Belanda, dan Amerika Serikat. Di Wina, Austria, serangan teror yang menewaskan dua orang dan melukai 15 orang terjadi di dekat sinagoge pada Senin, 2 November 2020. Serangan ini mengguncang dunia internasional dan menunjukkan kekejaman terorisme yang mengancam keamanan warga sipil.
Di Utrecht, Belanda, penembakan terjadi di pusat kota pada Senin pagi, 18 Maret 2019. Serangan ini melukai beberapa orang dan menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat.
Di Texas, Amerika Serikat, serangan terorisme domestik terjadi di sebuah toko Walmart di El Paso. Serangan ini disebut-sebut sebagai kejahatan kebencian yang mengakibatkan kematian 20 orang dan melukai banyak lainnya.
BACA JUGA:Presiden Cina Xi Jinping Mengirimkan Ucapan Selamat kepada Prabowo Subianto, Berikut Isi Suratnya
Serangan teror yang mengguncang, --Foto : Reuters
Kejadian serangan teror ini menjadi perhatian serius dunia internasional dalam upaya menghadapi ancaman terorisme global. Banyak negara yang meningkatkan langkah-langkah keamanan dan kerjasama internasional untuk melawan ancaman terorisme yang semakin kompleks dan mematikan.
Semoga dengan kerja sama antarnegara dan langkah-langkah preventif yang kuat, serangan teror semacam ini dapat dicegah dan dihentikan sebelum menyebabkan lebih banyak korban jiwa dan penderitaan bagi umat manusia.
Selain itu, peningkatan keamanan di wilayah-wilayah yang rawan menjadi perhatian utama. Penguatan pengawasan di perbatasan, peningkatan keamanan dalam transportasi publik, dan peningkatan patroli keamanan di lokasi-lokasi yang rentan menjadi langkah-langkah konkret yang dapat diambil oleh pemerintah.
Tidak kalah pentingnya adalah upaya dalam mendeteksi dan menghukum para pelaku terorisme serta jaringan mereka. Sistem hukum yang efektif dan adil harus diterapkan untuk mengadili para teroris dan mereka yang terlibat dalam merencanakan, mendukung, atau memfasilitasi aksi terorisme.