PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Muara Enggelam merupakan desa di Indonesia yang tidak memiliki daratan. Kehidupan penduduk di atas air yang berbentuk danau berlangsung sejak zaman dulu. Terletak di wilayah kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.
Desa Muara Enggelam memang begitu eksotis. Keunikan desa tanpa daratan ini, mempunyai daya tarik tersendiri. Sementara itu, di tengah upaya pengembangan tanaman hidroponik, Muara Enggelam tidak hanya menjadi desa di atas air di masa mendatang.
Desa Muara Enggelam salah satu desa terpencil dan nyaris terisolir di Kabupaten Kutai Kartanegara yang kaya gas dan minyak. Uniknya, desa ini tidak memiliki tanah.
Secara topografi, wilayah desa ini masih berada di kawasan Danau Melintang. Kalaupun ada daratan, desa ini harus menunggu saat musim kemarau agar air di danau mengering.
BACA JUGA:Istri Virgoun Lepas Cadar Demi Biayai Anak
BACA JUGA:Sering Lihat Bola-Bola di Pinggir Jalan, Ini Fungsinya
Danau Melintang meliputi area seluas 11.000 hektar. Danau ini kaya akan ikan air tawar. Budidaya ikan air tawar sangat mudah dan merupakan sumber pendapatan utama penduduk desa untuk tetap hidup di desa tanpa daratan ini.
Seperti daerah lain yang ada di Indonesia, hanya ada dua musim. Saat musim kemarau, danau mengering. Itu juga menyusahkan penduduk desa. Akses ke desa akan menghilang.
Sebab, penduduk desa mengandalkan perahu bermesin tunggal untuk berkeliling. Tantangan warga untuk menghadapi alam Danau Melintang bukan hanya angin. Ada juga ombak dan rumput liar.
Pada musim kemarau panjang, lahan akan ditumbuhi rumput liar. Ketika air pasang kembali, rumput lir akan tercabut dari tanah dan hanyut terbawa arus laut.
BACA JUGA:Puluhan Ribu Ikan Mati Mendadak, Petani Merugi Puluhan Juta Rupiah
BACA JUGA:Langkah Awal Bisnis Kuliner Laris Manis
Sejauh mata memandang, hanya hamparan air yang ada. Hanya ada satu pohon rengas di tengah danau yang masih kokoh. Padahal dahulu danau ini memiliki banyak pohon. Kebakaran dan perambahan menghancurkan pepohonan.
Sebagian besar adalah pohon Jeluma. Batang dari pohon ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar untuk membuat ikan asap.
Tak hanya itu, penduduk di Desa Muara Enggelam membuka desa tersebut sehingga dapat dikunjungi oleh masyarakat luas dan juga menyediakan penginapan sehingga para pengunjung bisa menginap di penginapan yang sudah disediakan*