Jika seseorang memilih untuk mengakhiri Tarawih dengan Witir, itu adalah amalan yang baik sesuai dengan tuntunan Sunnah.
Namun demikian, bagi yang tidak melakukannya, bukan berarti mereka melakukan kesalahan yang fatal, karena pandangan yang memisahkan Tarawih dan Witir juga memiliki dasar yang kuat dalam sumber-sumber keilmuan Islam.
Hal terpenting dalam menjalankan ibadah adalah niat dan keikhlasan. Apapun pendapat yang dianut, yang terpenting adalah melaksanakan ibadah dengan sungguh-sungguh dan penuh kekhusyukan.
Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan, di mana setiap ibadah yang dilakukan dengan tulus akan mendatangkan kebaikan bagi individu tersebut.
Sebagai kesimpulan, walaupun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama, baik Sholat Tarawih maupun Witir adalah ibadah yang dianjurkan selama bulan Ramadan.
Yang terpenting adalah menjalankannya dengan penuh kekhusyukan dan keikhlasan, serta tetap menghormati perbedaan pendapat yang ada dalam masalah ini. Dengan demikian, umat Islam dapat memperoleh manfaat spiritual yang besar dari ibadah di bulan Ramadan ini.(*)