Kesedihan dan Penderitaan Anak-Anak di Gaza Sambut Idul Adha

Kesedihan dan Penderitaan Anak-Anak di Gaza Sambut Idul Adha

Kesedihan dan Penderitaan Anak-Anak di Gaza Sambut Idul Adha--ig.com/@firaansyafa

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Ketika umat Islam di seluruh dunia bersiap merayakan Idul Adha akhir pekan ini, anak-anak di Gaza menyambut perayaan tersebut dalam suasana penuh kesedihan dan penderitaan.

Sejak 7 Oktober, perang yang berkecamuk antara Israel dan Gaza telah menyebabkan setidaknya 37.232 orang meninggal dunia dan 85.037 lainnya mengalami luka-luka.

“Tidak ada apa pun di Gaza yang bisa mencerminkan perayaan Idul Adha atau bahkan kegembiraannya,” terdengar suara seorang anak dalam sebuah video yang dibagikan di media sosial X, seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera pada Jumat, 14 Juni 2024.

“Sekarang, Idul Adha sudah dekat dan kami tidak memiliki apa-apa. Tidak ada hewan kurban, tidak ada uang untuk membeli pakaian baru. Kami tidak punya apa-apa selain pembantaian. Idul Adha datang di tengah-tengah kesedihan dan penderitaan.”

BACA JUGA:Timsus Macan Komering Grebek Lokasi Sarang Narkoba di Desa Mangunjaya SP Padang OKI

Kegembiraan Idul Adha tampak mustahil bagi banyak anak Palestina di Gaza yang telah menjadi yatim piatu akibat serangan Israel.

Lebih dari 15.000 anak tewas dalam konflik ini, sementara sekitar 17.000 anak kehilangan orang tua atau terpisah dari mereka. Kejadian ini begitu umum sehingga rumah sakit menciptakan akronim baru: WCNSF – Wounded Child, No Surviving Family.

Banyak anak tidak tahu di mana orang tua mereka berada setelah diusir dari Gaza utara.

Mira, seorang anak berusia sembilan tahun, mengatakan bahwa dia dan keluarganya “berlari untuk menyelamatkan diri” ketika mereka melarikan diri ke selatan. Namun, dia tidak mendengar kabar dari ayahnya selama berhari-hari.

BACA JUGA:Curanmor di Palembang: Gandakan Kunci Kontak, Hendri Bawa Kabur Sepeda Motor Kenalannya

Seorang anak di Gaza kembali meninggal karena malnutrisi dan kehausan. Menurut direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, lebih dari 200 anak Palestina saat ini berada dalam risiko kematian akibat kekurangan gizi.

Malnutrisi dan kekurangan gizi menjadi masalah yang sangat serius di Gaza. Kekurangan makanan dan air bersih telah menyebabkan banyak anak-anak menderita gizi buruk, yang berpotensi berujung pada kematian. Situasi ini diperparah oleh kondisi kesehatan yang buruk dan keterbatasan akses ke perawatan medis yang memadai.

Bagi anak-anak di Gaza, Idul Adha yang biasanya menjadi momen kegembiraan dan perayaan kini berubah menjadi waktu penuh duka. Mereka tidak hanya kehilangan kesempatan untuk merayakan, tetapi juga kehilangan keluarga, rumah, dan masa depan yang cerah. 

Anak-anak yang selamat dari serangan sering kali harus menghadapi trauma psikologis yang mendalam. Ketakutan akan serangan berikutnya, kehilangan orang yang dicintai, dan hidup dalam lingkungan yang penuh dengan kekerasan dan kehancuran meninggalkan luka yang sulit disembuhkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber