PALEMBANG, PALTV.CO.ID – Kembali muncul fenomena yang tak asing lagi di jalan raya, yaitu perilaku arogan dari pengemudi mobil SUV. Baik itu Fortuner, Pajero Sport atau rival-rivalnya yang gagah dan berotot.
Mengapa mobil-mobil kelas menengah ke atas dengan harga mencapai ratusan juta Rupiah ini terlihat sangat sok jagoan di jalan? Apakah mereka merasa bahwa memiliki mobil besar dan mengesankan akan membuat orang lain tunduk?
Mengutip dari yotube.com/@AutoPopuler, Mungkin sebagian dari pengemudi mobil SUV ini menganggap diri mereka hebat dan kuat, sehingga ingin menunjukkan eksistensinya kepada orang lain.
Namun, perilaku ini sebenarnya mencerminkan gangguan psikologis yang mengakibatkan ketidakamanan diri. Mereka ingin terlihat kuat dan maskulin, sehingga harus dibantu oleh mobil mereka sendiri untuk terlihat garang.
BACA JUGA:Es Krim Rumahan Bunda Asri, Modal Sedikit Untung Melejit
BACA JUGA:Setelah INA2 Raih Medali Emas, ‘Satar’ Sabet Medali Perak PUBG Mobile Kategori Solo SEA Games 2023
Jika Anda mengenal orang dengan tipe seperti ini, mungkin sebaiknya menyarankan mereka untuk berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog terlebih dahulu, nah lho.
Menonjolkan eksistensi diri sebenarnya adalah naluri alami manusia. Namun, perilaku arogan ini sudah melampaui batas. Mulai dari gaya mengemudi yang tidak terkendali, melanggar aturan lalu lintas, hingga berusaha memaksa orang lain memberi jalan seolah-olah mereka adalah raja di jalan raya.
Apalagi ketika kita melihat bentuk eksterior Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero Sport dan saingan-saingannya yang besar dan berotot, sudah cukup mengintimidasi. Namun, yang membuatnya semakin arogan adalah modifikasinya yang kampungan.
Modifikasi ini dapat di lihat dari lampu strobo, lampu tembak, sirine bising, serta beragam aksesoris yang memenuhi mobil tersebut hanya menambah kesan norak. Mereka menganggap mobil ini memiliki kekuasaan yang lebih besar di jalan raya karena bodinya yang besar dan beratribut lengkap.
BACA JUGA:Negara dengan Pertahanan Militer Paling Lemah di Dunia
BACA JUGA:Tahun Politik, Kajari Prabumulih Minta Jajaran Jaga Netralitas
Belum lagi velg replika atau yang terinspirasi dari velg luar negeri, kombinasi dengan ban tipe off-road yang jarang melintasi lumpur, karena mobil ini lebih sering digunakan untuk berbelanja di mal.
Tidak hanya itu, mobil-mobil yang menggunakan lampu strobo ini seringkali dilengkapi dengan ‘plat sakti’ yang memiliki arti tersendiri bagi pengemudinya. Meskipun beberapa di antaranya asli, sebagian besar hanya pura-pura menjadi anggota atau anggota ormas. Kehidupan mereka penuh kepalsuan.
Namun, perlu diketahui bahwa sebagian besar SUV leather frame yang bermasalah ini adalah mobil bekas. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa pemilik mobil bekas ini adalah orang kaya baru yang belum mampu membeli mobil baru, atau memilih untuk membeli dalam skema angsuran yang lebih masuk akal.