BACA JUGA:Nicole Kidman, Meniti Perjalanan Karier Menuju Puncak Gemerlap Hollywood
5. Pemeliharaan yang Intensif
Medan off-road yang keras dapat meningkatkan keausan pada komponen-komponen motor trail, seperti suspensi, rantai, dan gigi. Oleh karena itu, pemeliharaan motor trail cenderung lebih intensif dibandingkan dengan sepeda motor konvensional.
6. Tidak Cocok untuk Penggunaan Harian di Perkotaan
Meskipun motor trail sangat cocok untuk medan off-road, namun mereka kurang ideal untuk digunakan sebagai kendaraan sehari-hari di perkotaan.
BACA JUGA:4 Rumah Produsen Ciu di Kota Prabumulih Digrebek Polisi
Postur berkendara yang tegak dan handling yang kurang lincah membuatnya kurang nyaman untuk digunakan dalam lalu lintas perkotaan yang padat. Selain itu, ban grooved trail yang agresif dapat membuat suara berisik dan meningkatkan keausan pada aspal.
7. Tidak Ramah Lingkungan
Motor trail umumnya memiliki mesin berkapasitas besar yang menghasilkan emisi gas buang yang tinggi.
Penggunaan motor trail di alam dapat meningkatkan risiko kerusakan lingkungan, terutama jika tidak digunakan dengan bijaksana. Gas buang yang tinggi juga dapat merusak kualitas udara dan lingkungan alamiah di daerah yang dilalui.
BACA JUGA:Duel Performa dan Kenyamanan Honda Stylo 160 VS Yamaha Grand Filano
8. Tidak Cocok untuk Pemula
Meskipun motor trail menawarkan keunggulan dalam mengatasi medan off-road yang sulit, namun mereka juga memiliki kurva belajar yang curam.
9. Biaya Perawatan yang Tinggi
Seperti yang disebutkan sebelumnya, motor trail membutuhkan pemeliharaan yang intensif untuk menjaga kinerjanya tetap optimal.
Biaya perawatan yang tinggi, termasuk penggantian komponen yang aus atau rusak akibat penggunaan di medan off-road, dapat menjadi beban finansial bagi pemilik motor trail.