Dengan keselamatan warga sipil sebagai prioritas utama, upaya untuk mengakhiri konflik harus terus didorong, baik melalui diplomasi multilateral maupun tekanan langsung pada pihak-pihak yang terlibat.
Penderitaan warga Palestina terus menerus bertambah buruk. Selain sanitasi dan kelaparan, Ratusan ribu warga Palestina dipastikan melalui bulan suci Ramadhan dengan krisisi yang amat sangat mengiris hati.
Di tengah ancaman senjata, kekurangan pangan, pakaian, air bersih dan hampir seluruh kebutuhan hidup manusia sudah tidak tersedia terutama di wilayah Gaza yang sudah mati total.
Saat ini ancaman dan serangan ke wilayah rafah pun sudah berjalan. Sepertinya, genjatan senjata yang diharapkan dunia internasional sulit terwujud, mengingat kedua belah pihak yakni Israel dan Hamas tidak menemui kesepakatan.*