PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Israel berencana untuk melanjutkan operasi militer di Gaza selama periode yang cukup lama termasuk di bulan ramadhan, dengan persiapan untuk melancarkan serangan darat ke Kota Rafah.
Ini merupakan bagian dari strategi yang dipertimbangkan oleh para pejabat IDF untuk merusak kemampuan Hamas secara signifikan dalam beberapa minggu ke depan.
Mereka berharap bahwa langkah ini akan membuka jalan bagi penurunan intensitas serangan udara dan operasi pasukan khusus yang lebih terfokus.
Pernyataan tersebut datang setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, secara tegas menolak tuntutan gencatan senjata yang diajukan oleh Hamas.
Netanyahu menekankan bahwa tuntutan tersebut tidak masuk akal dan bertujuan untuk mengalahkan Israel.
Dia menegaskan bahwa Israel memiliki kekuatan yang cukup untuk menghancurkan kekuatan Hamas di Gaza, serta telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam upaya tersebut.
Sementara itu, Hamas tetap kokoh pada posisinya, menekankan bahwa mereka tidak akan menyetujui apa pun kecuali penghentian total agresi, penarikan pasukan Israel, dan pencabutan pengepungan yang dianggap tidak adil.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa ketegangan antara Israel dan Hamas masih belum menemui jalan keluar yang jelas, dengan kedua belah pihak bertahan pada posisi masing-masing.
BACA JUGA:Perempuan Muda di Palembang Dikeroyok 2 Oknum Perwira Polres Banyuasin, Korban Minta Keadilan
Reaksi dari pemerintah Cina menyoroti kekhawatiran internasional atas eskalasi konflik di Gaza.
Mereka menyerukan Israel untuk menghentikan rencananya untuk menyerang Rafah, dengan penekanan khusus pada perlunya mencegah korban warga sipil yang tidak bersalah dan mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar di wilayah tersebut.
Dalam konteks ini, Cina kembali menegaskan dukungannya untuk solusi dua negara sebagai jalan keluar yang paling realistis dan berkelanjutan bagi konflik antara Palestina dan Israel.
Sikap Cina menunjukkan bahwa konflik di Gaza memiliki dampak yang jauh lebih luas daripada wilayah tersebut, dan bahwa komunitas internasional memiliki peran penting dalam menekan kedua belah pihak untuk mencapai gencatan senjata dan memulai negosiasi perdamaian yang konstruktif.
BACA JUGA:Tata Cara Mandi Wajib Sebelum Menikah: Persiapan Suci dalam Islam