PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Pohon beringin, dengan akar kokoh dan dedaunan yang rimbun, telah menjadi ikonik dalam budaya dan kepercayaan masyarakat Nusantara selama berabad-abad.
Di sepanjang jalan desa-desa, di tengah-tengah kota-kota yang ramai, atau bahkan di tepi sungai yang tenang, pohon beringin sering dianggap sebagai penjaga spiritual dan simbol keberuntungan.
Di balik keindahan fisiknya, tersembunyi berbagai mitos dan legenda yang menjadikannya sangat istimewa dalam pandangan budaya masyarakat di wilayah ini.
Sejarah dan Mitos
Pohon beringin (Ficus benjamina) bukanlah spesies asli Nusantara, tetapi diperkenalkan ke wilayah ini pada masa lampau. Meskipun demikian, pohon ini telah mengakar dalam budaya dan kepercayaan masyarakat setempat, membentuk mitos dan cerita-cerita yang tersebar luas.
Salah satu mitos yang paling terkenal adalah kisah tentang “Hantu Bunderan Beringin.” Konon, di malam hari, di bawah bayangan rimbun pohon beringin, entitas supernatural yang dikenal sebagai “Hantu Bunderan Beringin” berkeliaran.
Penduduk setempat mempercayai bahwa bertemu dengan hantu ini dapat membawa malapetaka atau bahkan nasib buruk. Namun, mereka juga percaya bahwa memberikan penghormatan yang tepat kepada pohon beringin dapat menenangkan roh itu dan mendatangkan perlindungan.
Simbolisme Budaya
Mengutip dari merdeka.com, Selain mitos yang berkembang, pohon beringin juga dianggap sebagai simbolisme budaya yang penting di banyak masyarakat Nusantara.
Salah satu simbolisme yang paling umum adalah bahwa pohon beringin melambangkan kekuatan dan ketahanan. Dengan akarnya yang kuat dan merambat luas, pohon beringin dianggap mampu bertahan dari segala tantangan alam, bahkan badai terbesar sekalipun.
Oleh karena itu, banyak
orang memandang pohon beringin sebagai simbol keberanian dan keteguhan. Peran dalam Upacara Adat Mengutip dari berbagai sunber, Pohon beringin juga sering terlibat dalam berbagai upacara adat dan ritual keagamaan di masyarakat Nusantara.
Misalnya, dalam budaya Jawa, pohon beringin sering dijadikan tempat untuk melakukan ritual ruwatan, yang bertujuan untuk membersihkan diri dari energi negatif dan mendapatkan perlindungan dari roh-roh jahat.