Data Dinas Perhubungan Provinsi Bali menunjukkan peningkatan jumlah kendaraan listrik. Hingga kuartal IV/2023, jumlah kendaraan listrik di Bali mencapai 5.596 unit.
Mayoritas adalah sepeda motor listrik sebanyak 4.934 unit, diikuti oleh minibus sebanyak 589 unit, mobil roda tiga sebanyak 61 unit, dan sedan sebanyak 12 unit.
Tren ini menunjukkan bahwa masyarakat Bali semakin tertarik untuk beralih ke kendaraan listrik sebagai pilihan transportasi yang ramah lingkungan dan ekonomis.
Peningkatan signifikan dalam jumlah kendaraan listrik di Bali juga dapat dilihat dari data Dinas Perhubungan Provinsi Bali. Hingga kuartal IV/2023, jumlah kendaraan listrik di pulau ini mencapai 5.596 unit.
BACA JUGA:Pentingnya Asupan Garam Beryodium, Beberapa Manfaat dan Arahan Konsumsi yang Dianjurkan
Sekitar 4.934 unit di antaranya adalah sepeda motor listrik, yang menjadi kendaraan listrik paling banyak digunakan di Bali. Selain itu, terdapat 589 unit minibus, 61 unit mobil roda tiga, dan 12 unit sedan.
Fenomena ini mengindikasikan bahwa masyarakat Bali semakin mengadopsi kendaraan listrik sebagai opsi transportasi yang ramah lingkungan dan lebih hemat biaya.
Noor Fazrur menambahkan bahwa kesadaran masyarakat akan keberlanjutan lingkungan Bali sebagai destinasi pariwisata internasional menjadi salah satu faktor kunci yang mendorong minat tinggi terhadap kendaraan listrik.
Sebagai pulau pariwisata yang terkenal dengan keindahan alamnya, keberlanjutan lingkungan menjadi tanggung jawab bersama untuk memastikan Bali tetap lestari dan menarik bagi wisatawan.
BACA JUGA:Lebih Efisien dan Ekonomis daripada BBM! Ini Estimasi Biaya Penggunaan Bahan Bakar Mobil Hidrogen
Selain itu, Wuling Motors memberikan insentif berupa garansi seumur hidup untuk baterai mobil listrik.
Hal ini bukan hanya mengurangi kekhawatiran konsumen terkait biaya penggantian baterai, tetapi juga menunjukkan komitmen produsen terhadap keberlanjutan teknologi ramah lingkungan. Keamanan dan keandalan baterai menjadi faktor kunci dalam meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap kendaraan listrik.
Brian Gomgom juga menyoroti pengalaman positif masyarakat yang sudah beralih ke kendaraan listrik sebelumnya. Mereka menyadari bahwa biaya operasional kendaraan listrik.
Termasuk biaya pengisian daya dan pemeliharaan, jauh lebih ekonomis daripada kendaraan konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil. Dengan adanya perbandingan ini, masyarakat semakin yakin untuk mengadopsi gaya hidup berkelanjutan dengan menggunakan kendaraan listrik.
BACA JUGA:Resep Asinan Betawi Kuah Kacang yang Sungguh Nikmat, Pedas dan Segar
Dorongan pemerintah melalui insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) juga menjadi salah satu faktor penentu dalam meningkatkan minat masyarakat terhadap kendaraan listrik.