Studi tersebut menemukan bahwa 59% peserta yang makan terlalu cepat mengalami peningkatan hipertrigliseridemia, yang merupakan bagian dari sindrom metabolik.
5. Makan dengan distraksi
Menonton TV, film atau makan sambil bekerja merupakan kebiasaan makan buruk yang dianggap sepele. Makan saat stres dapat menyulitkan Anda mengukur seberapa banyak Anda makan dan apakah Anda sudah melampaui batas maksimal. Kebiasaan makan buruk ini sulit dihilangkan.
Namun Anda bisa mulai mengubahnya dengan makan di meja tanpa TV atau telepon. Atur porsinya di piring dan fokuslah pada rasa makanan di mulut Anda setiap gigitan.
6. Melewatkan sarapan
Sarapan dianggap sebagai waktu makan terpenting dalam sehari. Namun, masih banyak orang yang melewatkan sarapan. Melewatkan sarapan tidak hanya akan menambah energi Anda sepanjang hari, tetapi juga membuat Anda lebih mudah ngemil setiap saat.
Selain itu, melewatkan sarapan akan membuat tubuh Anda stres, sehingga Anda akan mengonsumsi lebih sedikit kalori dan lemak.
Sarapan memberi Anda energi yang Anda butuhkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Tanpa bahan bakar ini, Anda akan makan berlebihan pada waktu makan berikutnya.
7. Makan membabi buta
Kebiasaan buruk berikutnya yang harus dihindari adalah makan terlalu banyak sekaligus. Namun, ada kondisi tertentu yang dapat menyebabkan ngidam terus-menerus, antara lain kondisi hormonal, konsumsi obat, dan pola makan yang sehat.
BACA JUGA:Buntut Tongkang Batu Bara Seruduk Dermaga 7 Ulu, Massa Geruduk Kantor Walikota Palembang
Gangguan makan adalah kelainan makan yang menyebabkan seseorang makan berlebihan secara teratur. Berikut beberapa gejala makan berlebihan yang mungkin Anda alami tanpa Anda sadari.
Mengalami kenaikan berat badan signifikan. Mencoba menahan diri, tapi justru bikin nafsu makan jadi semakin besar.
Ingin makan terus walaupun tidak lapar Sering makan secara sembunyi-sembunyi. Makan dalam jumlah banyak dengan waktu cepat, tapi terjadi beberapa kali dalam waktu berdekatan.
Jika Anda mengalami makanan jenis ini, jangan ragu dan kunjungi dokter untuk mengetahui apa yang harus dilakukan.