Melalui live streaming, para penonton dapat menyaksikan bagaimana mobil listrik ini tidak hanya melewati uji coba, tetapi juga memberikan performa yang impresif. Bahkan setelah perjalanan panjang tersebut, baterai Nio ET7 masih tersisa 3 persen ketika mencapai tujuan, membuktikan keunggulan daya tahan baterainya.
Baterai berkekuatan 150 kWh yang mendukung Nio ET7 diklaim sebagai baterai dengan tingkat kepadatan tertinggi di dunia.
Hal ini tidak hanya memberikan jangkauan yang lebih luas, tetapi juga menghadirkan mobil listrik yang dapat digunakan selama lebih dari 14 jam tanpa henti.
Prestasi ini menjadi dorongan besar bagi industri mobil listrik, membuktikan bahwa masa depan yang berkelanjutan dapat dicapai tanpa mengorbankan kenyamanan dan kinerja.
BACA JUGA:Belum Ada Pembatasan: Tahapan Transformasi Pendistribusian LPG 3 Kg Masih Pendataan
Meskipun teknologi canggih ini hadir dengan harga yang mencapai $42.100 atau setara dengan Rp647,9 jutaan, Nio tetap optimis dalam pemasaran produknya di China.
Pendekatan unik dengan menjual mobil tanpa baterai memberikan opsi pembayaran yang lebih fleksibel bagi konsumen, menciptakan peluang besar dalam meningkatkan adopsi mobil listrik di pasar domestik.
Rencana Nio untuk memulai produksi massal baterai ini pada April 2024 menandai langkah penting dalam menuju mobilitas berkelanjutan.
Dengan Nio ET7 sebagai pionir, perkembangan ini dapat menciptakan gelombang positif dalam industri mobil listrik, menginspirasi inovasi lebih lanjut dan membawa dunia menuju masa depan yang lebih hijau.*