Dalam konteks lalu lintas, perbedaan warna ini membantu pengguna jalan untuk memahami perbedaan antara kendaraan yang sedang berbelok atau berganti lajur dengan kendaraan yang sedang berhenti atau mengurangi kecepatan. Kontrast ini meminimalkan risiko kebingungan dan meningkatkan keselamatan di jalan.
3. Daya Penetrasi Cahaya yang Baik
Warna kuning memiliki sifat daya penetrasi cahaya yang baik, artinya cahaya kuning dapat menembus kabut, hujan, atau kondisi cuaca buruk lainnya lebih efektif daripada warna lain.
Ini membuat lampu sein yang berwarna kuning tetap terlihat dengan jelas dalam berbagai kondisi cuaca ekstrem, membantu mengurangi risiko kecelakaan akibat kurangnya visibilitas.
4. Efek Psikologis Terhadap Pengendara Lain
Warna kuning pada lampu sein juga memiliki efek psikologis terhadap pengendara lain. Warna kuning umumnya dianggap sebagai warna peringatan atau tanda kewaspadaan.
Oleh karena itu, ketika pengemudi melihat lampu sein kuning di sekitar mereka, mereka secara otomatis meningkatkan tingkat kewaspadaan mereka terhadap kemungkinan perubahan arah pergerakan kendaraan lain di sekitar mereka.
5. Kepatuhan Terhadap Standar Internasional
Penggunaan warna kuning pada lampu sein juga didasarkan pada standar internasional untuk keselamatan lalu lintas.
Organisasi seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui Komisi Ekonomi untuk Eropa (UNECE) telah menetapkan standar warna dan desain untuk lampu kendaraan, termasuk lampu sein. Adopsi standar ini membantu memastikan konsistensi dan interoperabilitas antar kendaraan dari berbagai produsen dan negara.
6. Kepopuleran dan Identifikasi Visual yang Cepat
Warna kuning pada lampu sein telah menjadi standar dan menjadi ciri khas ikonik di seluruh dunia.
BACA JUGA:Nikmatnya Cireng Isi Gendut, Pilihan Camilan Lezat dengan Sentuhan Kreatif
Kepopuleran warna ini membuat pengguna jalan dengan cepat mengidentifikasi maksud pengemudi yang menggunakan lampu sein kuning, memungkinkan reaksi yang lebih cepat terhadap perubahan arah pergerakan kendaraan di sekitar mereka.