Mirip dengan tradisi menyalakan lampion, seperti Imlek atau Tahun Baru. Lentera juga merupakan salah satu elemen budaya Tionghoa yang menandai Tahun Baru.
Saat malam tahun baru, kelenteng, sudut jalan, dan bangunan akan kurang semarak jika tidak dihias dengan dekorasi seperti lampion.
BACA JUGA:Luar Biasa, PT DI Menandatangani Perjanjian Penjualan 25 Pesawat N219 ke China
Tren ini menjadi semakin populer di kalangan wisatawan asing. Pelepasan lentera ini konon didasarkan pada kisah kuno tentang sekelompok prajurit yang terjebak dalam pertempuran sulit dan tidak dapat menyelamatkan diri dari musuh. Kemudian salah satu prajurit mempunyai ide untuk membuat lentera terbang.
Lilin yang dinyalakan oleh prajurit tersebut untuk meminta pertolongan kepada Tuhan dilihat oleh prajurit lainnya.
Prajurit lainnya dengan cepat datang membantu dan akhirnya prajurit tersebut terselamatkan dalam pertempuran sengit. Karena sejarah ini, banyak orang Tiongkok, bahkan hingga saat ini, yang bersedia menyerah.
Lilin membawa ke surga doa dan harapan, serta doa yang khusyuk Ya Tuhan, maka Tuhan akan setuju. Saat ini jenis lampu ada banyak sekali.
Perbedaan tersebut terlihat pada perbedaan bentuk dan desain lampu yang dapat dilihat di website Jezina Light.
Banyak orang Tionghoa membeli lentera ini, menuliskan harapan dan doa mereka di atasnya, dan kemudian melepaskannya ke langit pada Malam Tahun Baru.
Inilah Sejarah dan makna tersirat kisah lentera lampion china yang sering kita jumpai dan lentera terbang untuk memanjatkan doa kepada yang maha kuasa untuk tahun yang gemilang berikutnya terhadap pribadi masing-masing.(*)