Serangan Israel di Jalur Gaza Menyisakan Duka Mendalam, Korban Jiwa Di Palestina Mencapai 21.000

Sabtu 30-12-2023,14:37 WIB
Reporter : Johanes
Editor : Muhadi Syukur

PALEMBANG, PALTV.CO.ID -  Israel kembali melancarkan serangan intensif di Jalur Gaza, menargetkan wilayah tersebut melalui operasi darat, laut, dan udara.

Pihak berwenang Palestina melaporkan puluhan kematian tambahan, sementara badan kesehatan PBB mengindikasikan bahwa ribuan orang berusaha melarikan diri dari pertempuran yang semakin memburuk.

Israel, dengan tekad yang tidak goyah, Israel berusaha untuk memusnahkan kelompok militan Palestina, khususnya Hamas, sebagai respons terhadap serangan yang dilancarkan oleh kelompok militan tersebut pada 7 Oktober terhadap Israel.

Meskipun seruan internasional untuk gencatan senjata terus bergema, Israel terus melanjutkan aksinya, menciptakan krisis kemanusiaan yang semakin parah di Jalur Gaza.

BACA JUGA:Umat Kristen Palestina Termasuk Tokoh Agama, dan Situs Suci di Yerusalem Timur Jadi Serangan Israel

Pesawat-pesawat Israel melancarkan tiga serangan di Al Nuseirat, wilayah tengah Gaza, yang menyebabkan tujuh orang tewas dan sejumlah lainnya terluka. Pada Rabu malam, 27 Desember 2023, petugas medis mencatat dampak serangan tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa stafnya menyaksikan puluhan ribu orang berusaha melarikan diri dari serangan besar-besaran di Khan Younis dan Wilayah Tengah.

Mereka menggunakan berbagai sarana, termasuk berjalan kaki, menaiki keledai, atau menggunakan kendaraan. Tempat penampungan darurat pun sedang dibangun di sepanjang jalur pelarian tersebut.

Dalam arena diplomatik, tekanan internasional terhadap Israel semakin meningkat. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyuarakan seruannya kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Macron menekankan perlunya upaya bersama menuju gencatan senjata yang bersifat tahan lama dengan dukungan mitra regional dan internasional.

BACA JUGA:Wujudkan Sifat Empati! Anak-Anak Di Palembang Sumbang Rp 32 Juta Untuk Palestina

Kementerian Kesehatan Gaza menyampaikan bahwa serangan udara Israel pada hari Rabu menewaskan 20 warga Palestina di dekat Rumah Sakit Al-Amal, Khan Younis, di Jalur Gaza selatan. Hingga saat ini, belum ada tanggapan langsung dari militer Israel terkait laporan tersebut.

Di wilayah Al-Maghazi, Gaza tengah, lima warga Palestina tewas akibat serangan udara, demikian juga di utara Kota Gaza, di mana tujuh jenazah tiba di Rumah Sakit Al Shifa. Saksi mata di Jalur Gaza tengah melaporkan peningkatan tembakan dari tank-tank Israel di timur Al-Bureij dan Al-Maghazi, yang mencoba menerobos masuk.

Pada Rabu ini, militer Israel melaporkan tiga tentara tambahan tewas dalam aksi di Gaza, sehingga total korban militer mencapai 166 orang sejak dimulainya operasi darat pada 20 Oktober.

Perang ini dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 lainnya. Tanggapan keras pemerintah Netanyahu telah mengakibatkan hancurnya sebagian besar wilayah Gaza yang dikuasai oleh Hamas.

BACA JUGA:Raja Dangdut Rhoma Irama Konser, Pemkab Musi Banyuasin Galang Dana Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina

Kementerian Kesehatan Gaza mencatat bahwa jumlah korban terus meningkat, dengan 21.110 orang tewas dan 55.243 orang terluka akibat serangan Israel. Hampir seluruh populasi Gaza, yang mencapai 2,3 juta penduduk, terusir dari rumah mereka.

Situasi semakin tegang di perbatasan utara Israel dengan Lebanon. Hizbullah, yang secara aktif terlibat, meluncurkan lebih banyak roket dan senjata drone, menambah eskalasi konflik. Militer Israel merespons dengan menargetkan situs militer Hizbullah dan lokasi lain di Lebanon.

Menteri Kabinet Benny Gantz menegaskan bahwa situasi harus berubah. Dalam konferensi persnya, ia menyatakan bahwa jika pemerintah Lebanon tidak dapat mencegah penembakan terhadap penduduk Israel di utara dan menjauhkan Hizbullah dari perbatasan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan mengambil tindakan.

Presiden AS Joe Biden, di Washington, menyampaikan bahwa serangan militer AS di Irak bertujuan untuk mencegah Iran dan kelompok milisi yang didukung Iran melancarkan serangan terhadap personel dan pangkalan Amerika. Serangan pesawat tak berawak oleh militan yang bersekutu dengan Iran pada Senin pagi melukai tiga orang Amerika.

BACA JUGA:Protes Petugas Kesehatan Australia Menyikapi Serangan Israel di Palestina

Di Tepi Barat yang diduduki, konfrontasi semakin sering terjadi antara pasukan Israel dan warga Palestina. Pada Rabu ini, enam warga Palestina tewas akibat serangan pesawat tak berawak Israel di Tulkarem, menurut laporan kementerian kesehatan Palestina.

Militer Israel menyatakan bahwa pasukannya diserang oleh militan di wilayah tersebut yang melemparkan alat peledak ke arah mereka selama operasi kontra-terorisme. Pesawat angkatan udara Israel kemudian melibatkan penyerang tersebut.

Konfrontasi terjadi di kamp pengungsi Nour Shams di Tulkarem, sebuah kota yang menjadi fokus konflik di salah satu persimpangan utama ke Tepi Barat. Saksi mata melaporkan bahwa enam pria yang tewas sedang duduk bersama pada dini hari, namun tidak terlibat dalam bentrokan dengan pasukan Israel.

"Ikuti perkembangan berita ini melalui sumber informasi terpercaya untuk pemahaman yang lebih mendalam mengenai konflik ini dan dampaknya terhadap masyarakat di wilayah tersebut."*

 

Kategori :